Mengawal Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta
Oleh
Ratna Sri Widyastuti
·2 menit baca
Pengumpulan suara rakyat, termasuk dalam hal politik, menjadi bagian dari Litbang Kompas. Litbang Kompas sudah beberapa kali menyelenggarakan survei-survei terkait penilaian dan pilihan warga.
Selain itu, Litbang Kompas juga telah berpengalaman mengadakan perhelatan Hitung Cepat. Muncul best practice dalam survei yang makin mengokohkan metodologi Litbang Kompas. Ini menjadi bagian dari keunggulan sekaligus modal menyelenggarakan survei pra pilkada dan hitung cepat Pilkada DKI 2017.
Pilkada serentak 2017 ini sangat menarik. Ada 101 daerah yang menyelenggarakan pilkada, termasuk DKI Jakarta yang memilih gubernur dan wakil gubernurnya. Meski berlabel Pilkada, pemilihan pemimpin di ibukota berbeda.
Mata publik mengikuti setiap detail pilkada DKI. Kasus yang menyangkut petahana dan munculnya tokoh muda menyebabkan pemilihan ini begitu menyedot perhatian.
Dengan situasi ini, Litbang Kompas semakin berhati-hati dalam mengawal sampling serta mengawasi jalannya pengumpulan suara. Suhu politik di masyarakat terus dijadikan pertimbangan dalam menjalankan survei.
Litbang Kompas juga belajar dari fenomena survei referendum Brexit dan pemilihan presiden di AS saat banyak lembaga survei yang salah dalam membaca suara warga. Banyak lembaga survei yang memperkirakan Inggris bakal bertahan (remain) di Uni Eropa, sementara di AS, hasil survei menyebutkan Hillary Clinton akan memenangi pemilihan.
Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Inggris memilih leave sementara Donald Trump terpilih sebagai presiden AS.
Di tengah kondisi seperti itu, integritas Litbang Kompas menjadi pertaruhan sekaligus senjata. Seluruh dana yang dibutuhkan dalam rangkaian kegiatan ini ditanggung oleh Harian Kompas. Penyelenggaraannya pun demikian. Litbang Kompas tidak berafiliasi dengan partai manapun.
Kemudian, seluruh hasil dari kegiatan ini pun tidak untuk kepentingan satu atau beberapa pihak saja. Litbang Kompas mengetengahkan sebenar-benarnya suara rakyat semata-mata untuk kepentingan publik. (Litbang Kompas)