JAKARTA, KOMPAS — Para arkeolog kembali menemukan gambar-gambar cadas kuno di Jambi dan Sumatera Barat. Sebelumnya, delapan tahun lalu, gambar cadas kuno juga ditemukan di Goa Harimau, Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Kali ini, motifnya lebih berbentuk.
Gambar cadas kuno di Sumatera baru ditemukan pada 2009. Salah satunya oleh peneliti Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas), E Wahyu Saptomo. Saat itu, Wahyu menemukan gambar cadas bermotif jaring atau anyaman di dinding Goa Harimau. Temuan ini menarik karena sebelumnya gambar cadas kuno tak pernah terdeteksi di Pulau Sumatera.
Enam tahun kemudian, pada 2015, peneliti Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Selatan kembali menemukan puluhan gambar cadas kuno di kawasan karst Bukit Bulan, Kabupaten Sarolangun, Jambi. ”Sebanyak 11 motif gambar cadas kami temukan di Goa Kerbau 1 dan 18 motif lagi di Goa Sungai Lului. Keduanya di kawasan karst Bukit Bulan,” kata M Ruly Fauzi, peneliti Balar Sumatera Selatan, Senin (20/3), saat dihubungi dari Jakarta.
Motif gambar cadas kali ini lebih berbentuk daripada gambar-gambar cadas kuno di Goa Harimau. Sebagian gambar bermotif antropomorfik atau melukiskan figur makhluk seperti manusia dan sebagian mendeskripsikan profil hewan seperti kadal.
Menurut Ruly, ada dua teknik proses penciptaan gambar-gambar itu, yaitu goresan kering memakai arang dan teknik aplikasi basah menggunakan tinta yang dicampur air. Gambar cadas di Goa Kerbau 1 bahkan dilukis pada ketinggian 4 meter dari lantai goa.
Satu hal yang membedakan gambar-gambar cadas kuno di Jambi dengan gambar cadas kuno di Goa Harimau adalah warna tintanya. Jika di Goa Harimau warnanya merah, di Goa Kerbau 1 dan Goa Sungai Lului warnanya hitam dan putih.
”Kami menduga gambar-gambar ini adalah jejak peninggalan penutur Austronesia yang hidup pada masa neolitik. Selanjutnya, temuan ini akan dilanjutkan dengan ekskavasi untuk memastikan jejak-jejak peradaban.”
Di kawasan karst Bukit Bulan terdapat 16 goa yang diduga pernah menjadi tempat hunian manusia prasejarah. Di goa-goa tersebut juga terdapat pecahan tembikar dan serpihan batu obsidian.
Selain di Jambi, pada April dan Desember 2016, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat juga menemukan gambar cadas kuno di Lintau dan Situmbuk, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Di Lintau ada 75 gambar dan di Situmbuk ada sekitar 150 gambar yang rata-rata berbentuk antropomorfik.
Dodi Chandra, anggota staf Kelompok Kerja Penyelamatan, Pengamanan, dan Zonasi BPCB Sumatera Barat, menyatakan, pihaknya akan meminta ahli komunikasi visual dari Institut Teknologi Bandung untuk menganalisis temuan ini.
Situs pendidikan
Secara terpisah, Puslit Arkenas didukung Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah menetapkan lokasi penemuan benda-benda prasejarah berikut 13 kerangka manusia prasejarah di Loyang Mendale, Kebayakan, Aceh Tengah, Aceh, sebagai situs pendidikan. Nilai-nilai luhur kehidupan manusia prasejarah di Loyang Mendale yang diperkirakan berumur 8.800 tahun itu diharapkan memperkuat karakter budaya bangsa.
Kepala Puslit Arkenas I Made Geria mengatakan, manusia prasejarah yang mendiami Loyang Mendale diduga merupakan nenek moyang suku Gayo yang saat ini mendiami Aceh Tengah dan Bener Meriah.
”Hasil riset ini akan menjadi kekayaan budaya nasional. Yang terpenting adalah bagaimana memaknai temuan ini. Ada nilai identitas dan keharmonisan yang diterapkan oleh nenek moyang yang perlu kita rawat,” ujar I Made Geria.
Di tempat tersebut, para arkeolog menemukan artefak berupa gerabah, kapak batu, tulang hewan, berikut 13 kerangka manusia prasejarah. Artefak dan kerangka yang ditemukan diperkirakan berumur lebih dari 8.800 tahun. Sementara itu, kerangka manusia prasejarah itu diduga ras Mongoloid penutur Austronesia. (ABK/AIN)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.