logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKajian Konservasi Dimulai
Iklan

Kajian Konservasi Dimulai

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Untuk mengantisipasi kerusakan gambar-gambar cadas kuno di goa-goa karst kawasan Sangkulirang-Mangkalihat, Badan Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur mulai menggelar kajian konservasi gambar-gambar prasejarah tersebut di tiga lokasi. Tiga lokasi yang menjadi sasaran kajian adalah kawasan Batu Gunung Gergaji, kawasan Wilayah Adat Muara Bulan, dan kawasan gambar cadas Batu Tabalar dan Mangkuris. Meluasnya eksplorasi tambang, hutan, dan perkebunan di Kaltim kian mengancam kelestarian gambar-gambar cadas bersejarah itu. Dari total luas kawasan Sangkulirang-Mangkalihat yang mencapai 1,8 juta hektar, seluas 430.264,72 hektar telah ditetapkan sebagai kawasan lindung yang membentang di dua kabupaten, yaitu Berau dan Kutai Timur. Di dalam goa-goa karst kawasan lindung ini ditemukan sekitar 2.300 gambar cadas kuno yang tersebar di 40 situs.Sejak 2013, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kaltim mengusulkan kawasan tersebut ditetapkan sebagai cagar budaya warisan dunia ke UNESCO. Dua tahun lalu, Sangkulirang-Mangkalihat telah masuk dalam daftar tentatif warisan dunia UNESCO."Tahun ini, kami mulai menyusun kajian konservasi. Proses ini sangat penting mengingat di Sangkulirang-Mangkalihat mulai masuk investor-investor perkebunan sawit, tambang batubara, dan sebagainya," ucap Kepala BPCB Kaltim I Made Kusumajaya, Minggu (26/3), saat dihubungi dari Jakarta.Sebagian besar gambar cadas kuno berada di daerah pelosok, jauh dari permukiman. Meski demikian, melihat tren meluasnya perubahan tata guna lahan, perubahan iklim, dan kian terbukanya akses jalan menuju goa-goa karst itu seiring meluasnya daerah perkebunan dan pertambangan, lokasi gambar-gambar cadas kuno itu akan makin sering dikunjungi orang.Dikhawatirkan aksi vandalisme terhadap dinding-dinding goa akan makin sering terjadi. Tahun lalu, perusakan gambar cadas kuno ditemukan di Batu Nyere, Kutai Timur. "Kami akan mencatat dan mencari informasi perizinan investasi apa yang sudah masuk di kawasan itu untuk mengantisipasi masalah-masalah serupa ke depan," kata Kusumajaya.Lintas ilmuDalam perkembangan lain, sebelumnya, peneliti Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Selatan dan BPCB Sumatera Barat juga menemukan jejak-jejak gambar cadas kuno di Jambi dan Sumbar. Peneliti Balar Sumsel, M Rully Fauzi, mengungkapkan, gambar cadas yang ditemukan di Goa Kerbau 1 dan Sungai Lului, kawasan karst Bukit Bulan, Kabupaten Sarolangun, Jambi, memiliki motif antropomrofik, menggambarkan figur-figur manusia dan profil-profil hewan. "Kami menduga ini merupakan peninggalan penutur Austronesia pada masa prasejarah, khususnya zaman neolitik," ujarnya.Ratusan gambar kuno bermotif serupa juga ditemukan di Lintau dan Situmbuk, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. (ABK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000