JAKARTA, KOMPAS — Pelajar di lima kota, yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang, dilatih memproduksi video kreatif yang bisa melawan radikalisme. Sebab, generasi muda saat ini sangat akrab dengan internet dan media sosial.
”Mereka kami ajak untuk bisa memproduksi video dengan konten positif yang menyejukkan dan membangun nasionalisme,” kata Direktur Maarif Institute M Abdullah Darraz dalam acara 1ndonesia ”Aksi Pelajar untuk Kebhinekaan Indonesia”, di Jakarta, Jumat (21/4/2017). Acara itu diikuti 270 siswa sekolah menengah atas/sekolah menengah kejuruan (SMA/SMK).
Maarif Institute bekerja sama dengan Cameo Project serta didukung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan melatih lebih dari 1.000 pelajar SMA/SMK untuk mampu menciptakan konten positif dalam bentuk video. Produksi video tersebut akan disebarluaskan melalui Youtube.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemdikbud, Hamid Muhammad menyambut baik gagasan untuk mengajak generasi muda memanfaatkan media sosial demi mempererat persatuan bangsa.
”Keberagaman itu pasti, sudah jadi milik bangsa Indonesia sejak dulu kala, jauh sebelum Indonesia merdeka,” ucap Hamid.
”Tantangannya saat ini adalah mengajak generasi muda penerus bangsa untuk terus bersatu dalam perbedaan. Pesan-pesan positif dibutuhkan untuk dapat meng-counter (melawan atau mengklarifikasi) hoax (berita bohong) yang bertebaran di media sosial,” ujarnya.
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.