logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanAudit Nasional Mendesak...
Iklan

Audit Nasional Mendesak Dilakukan

Oleh
· 2 menit baca

YOGYAKARTA, KOMPAS — Pemerintah belum memiliki data kualitatif yang akurat mengenai kondisi museum di seluruh Indonesia. Peninjauan kondisi museum secara nasional perlu dilakukan agar pemangku kepentingan dapat membantu museum mengoptimalkan seluruh potensinya."Audit mendesak dilakukan untuk mengetahui jumlah museum yang kualitas layanannya baik, jumlah museum yang sudah siap melakukan peningkatan layanan, serta jumlah museum yang sedang berjuang untuk sekadar survive," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dalam Pertemuan Nasional Museum 2017, di Yogyakarta, Rabu (17/5).Dalam pertemuan tersebut, sebanyak 400 pemangku museum, baik dari pemerintah daerah maupun pihak swasta, merumuskan upaya perbaikan dan pengembangan museum.Hilmar mengatakan, audit tidak dilakukan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk mengetahui secara pasti kondisi 453 museum yang tercatat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Apalagi, saat ini, jumlah museum yang dikelola pemerintah dan swasta mencapai lebih dari 500.Setelah otonomi daerah, pemerintah pusat hanya mengelola enam museum di seluruh Indonesia, yakni Museum Benteng Vredeburg, Museum Nasional, Museum Proklamasi, dan Museum Basuki Abdullah, Museum Morotai Perang Dunia II, dan Museum Sumpah Pemuda.Dari semua museum yang ada Indonesia, Hilmar memperkirakan baru 30 persen yang sudah mampu menjalankan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2015 tentang Museum. Dalam peraturan tersebut, museum berfungsi sebagai lembaga yang melindungi, mengembangkan, serta memanfaatkan koleksi mereka. Hilmar berkaca dari sistem pengelolaan museum di Inggris yang menciptakan jaringan kuat antara museum nasional dan museum daerah. Contohnya, koleksi berlebih yang dimiliki British Museum, London, dapat dirawat dan dipajang di museum daerah. "Selama ini museum di Indonesia bekerja sendiri-sendiri sehingga sulit tumbuh dan berkembang," ujarnya.DigitalisasiKetua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana mengatakan, Pertemuan Nasional Museum 2017 menghasilkan rekomendasi untuk menambah jumlah kurator di Indonesia. Dalam satu tahun ke depan, diupayakan setiap museum punya kurator dan direktur program."Banyak museum tidak punya kurator dan direktur program. Itulah salah satu penyebab museum semakin jarang dikunjungi dan tidak pernah diketahui apa saja koleksinya," ujarnya. Ia menambahkan, museum-museum akan didorong melakukan digitalisasi sehingga kekayaan koleksinya mudah diakses lewat internet, gawai, dan teknologi digital lainnya. Ini demi memangkas jarak antara museum dan masyarakat. (DIM)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000