logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPendidikan Wirausaha Dapat...
Iklan

Pendidikan Wirausaha Dapat Perkuat Karakter

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pendidikan kewirausahaan di sekolah dengan memberikan pengalaman menjalankan usaha tidak sekadar bermakna membangun semangat kewirausahaan pada diri siswa sejak dini. Upaya tersebut dapat diarahkan pada penguatan karakter dan kecakapan sesuai tuntutan abad ke-21.Wakil Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Highscope Indonesia Nurida, di Jakarta, akhir pekan lalu, mengatakan, tumbuhnya semangat dan kompetensi wirausaha di kalangan anak muda sejak dini dapat mendorong semangat cinta Indonesia. Kelak, mereka akan mengembangkan semangat wirausaha untuk memajukan produk-produk asli Tanah Air berdaya saing global. Pendidikan kewirausahaan antara lain diwujudkan pada kegiatan Business Day (Hari Wirausaha) bagi siswa pendidikan anak usia dini hingga SMA di Sekolah Highscope Indonesia untuk menyiapkan siswa menjadi wirausaha tangguh dan pemimpin beretika massa depan. Kegiatan Business Day, Rabu pekan lalu, diikuti siswa sekolah dasar dan SMA Sekolah Highscope Indonesia di Jakarta.Melalui kegiatan Business Day, siswa diasah kemampuannya untuk memecahkan masalah, berpikir kompleks, kreatif, dan inovatif, bisa berkolaborasi, berani mengambil risiko, dan mengelola uang dengan baik. "Saya senang, fun dengan kegiatan hari ini. Saya dengan teman jual cokelat," kata Stella, siswa kelas V SD di lingkungan sekolah tersebut. Guru mata pelajaran Manajemen Bisnis Sekolah (School Business Management) Agustinus Daeli mengatakan, siswa kelas X SMA menggelar pameran dagang (trade fair).Kegiatan itu menjadi ajang penilaian rencana bisnis yang dibuat serta untuk menggaet investor."Siswa berkolaborasi dalam kelompok untuk merencanakan bisnis yang menarik investor," kata Agustinus. Fokus kegiatan pada Business Day yang dikenalkan Sekolah Highscope Indonesia disesuaikan dengan jenjang kelas dan usia siswa. Anak usia dini terlibat dalam Selling Day atau Hari Penjualan, yakni menjual produk hasil kreasi siswa dibantu orangtua. Kegiatan bagi siswa taman kanak-kanak dan kelas I SD dititikberatkan pada jual beli. Siswa kelas 2-3 dikenalkan kegiatan jual beli dan keuntungan penjualan. Adapun siswa kelas IV dan V SD ditambah dengan mencari strategi yang tepat untuk memaksimalkan penjualan sehingga mendapatkan keuntungan.Sementara itu, di tingkat SMP, siswa mendirikan perusahaan yang menjual produk atau jasa berdasarkan hasil analisis pasar yang mereka lakukan sebelumnya. Adapun siswa SMA yang mengambil mata pelajaran manajemen usaha kecil (small business management) dan kewirausahaan virtual (virtual enterprises) diajarkan membuat perencanaan bisnis (business plan) serta memasarkan produk atau jasa untuk menggaet investor. Para siswa juga mendapatkan cerita sukses pebisnis. Kali ini, pihak sekolah mendatangkan Didi Diarsa, pendiri Kayuh, perusahaan lokal yang memproduksi sepeda dari bahan kayu. Tempat praktikPenguatan kewirausahaan juga diterapkan di pendidikan vokasi dengan menerapkan teaching factory atau tempat praktik kerja bagi siswa. Kegiatan itu tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi peserta didik. Praktik kerja di teaching factory yang dibentuk institusi pendidikan vokasi berpotensi mengasah karakter dan keterampilan nonteknis (soft skills) yang juga penting di dunia kerja.Menurut Ketua Sekolah Tinggi Perikanan (STP) Jakarta Mochammad Heri Edy, STP Jakarta yang merupakan salah satu satuan pendidikan tinggi di bawah Kementerian Kelautan dan Perikanan, menggunakan sistem pendidikan vokasi, dengan pendekatan teaching factory. Porsinya 70 persen praktik dan 30 persen teori. "Lulusan siap bekerja dan berwirausaha sesuai dengan bidangnya," ujarnya.Pendekatan teaching factory menghadirkan dunia usaha dan industri yang sesungguhnya di dalam kampus. Mahasiswa atau taruna di Program Studi Pengolahan Hasil Perikanan, misalnya, dididik untuk menjalankan usaha pengolahan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Hal itu dimulai dengan mencuci tangan, memakai sepatu dan pakaian khusus, masker, dan tutup kepala. Kemudian, mereka menjalankan pengolahan hasil perikanan, pengemasan, dan pemasaran. (ELN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000