Publikasi Ilmiah dan Hilirisasi Riset Urgen
SEMARANG, KOMPAS — Publikasi ilmiah dan hilirisasi riset dinilai sangat penting dalam meningkatkan mutu perguruan tinggi. Hal itu juga dapat memfasilitasi kreativitas mahasiswa di era milenial yang gemar bereksplorasi. Hal itu dikatakan Dekan Fakultas Teknik (FT) Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, M Agung Wibowo, di Semarang, Rabu (19/7). Upaya meningkatkan produktivitas penelitian dilakukan seiring penetapan Undip sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH) pada awal tahun ini. Dia mengatakan, prestasi mahasiswa, publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi internasional, dan hilirisasi riset saling berkaitan. "Lewat penelitian, mahasiswa dapat menemukan hal-hal yang dapat menjawab problem di masyarakat. Mereka generasi Y dengan daya eksplorasi cukup tinggi," kata Agung.Salah satu inovasi yang dihasilkan mahasiswa Undip adalah Jaket Tunanetra atau Jetnet. Dilengkapi sejumlah sensor, karya yang akan dilombakan pada Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional 2017 itu dapat mendeteksi berbagai obyek yang ada di sekitar pemakainya.Agung menambahkan, pihaknya juga mendorong sivitas akademika FT Undip terus melakukan publikasi ilmiah di jurnal terakreditasi internasional. Hal itu guna memperkaya publikasi internasional Undip yang secara akumulatif telah mencapai 1.800 riset. Pada 2016, FT Undip ditargetkan memublikasikan 80 riset ilmiah. "Pencapaiannya 130 publikasi. Tahun ini, kami ditarget 130 riset," katanya.InternasionalisasiSetelah mendorong publikasi ilmiah, Agung akan terus mengupayakan internasionalisasi. Caranya, antara lain, dengan mengundang mahasiswa asing untuk berbagi laboratorium serta mendatangkan sejumlah profesor asing untuk melakukan riset bersama dan program joint degree.Terkait karya inovasi para mahasiswanya, Agung mencoba menggandeng pihak alumni dan perbankan agar hilirisasi riset benar-benar berjalan. Produk inovasi yang dihasilkan para mahasiswa diharapkan dapat menjadi produk yang dipasarkan dan bermanfaat bagi masyarakat.FT Undip juga bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). "Kami memiliki Pusat Inovasi Berbasis Teknologi (PIBT) yang merupakan hasil kerja sama dengan BPPT. Mahasiswa didorong untuk membuat start up (usaha rintisan)," ujar Agung.Rektor Undip Yos Johan Utama mengatakan, pada 2018, pihaknya akan fokus membangun dan merevitalisasi laboratorium di Undip. Dirinya terus mendorong riset yang diharapkan membawa dampak positif bagi pembangunan negara. (DIT)