logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanBakamla Tangkap Terduga...
Iklan

Bakamla Tangkap Terduga Penjarah

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Badan Keamanan Laut menangkap kapal yang mengangkut benda-benda yang diduga jarahan bangkai kapal perang Belanda yang tenggelam di perairan Indonesia. Kapal Angkatan Laut Tarihu yang beroperasi dalam Satuan Tugas Bakamla menangkap kapal bermuatan benda cagar budaya itu di perairan Belawan, Sumatera Utara, Rabu (26/7)."Pada Rabu pagi, Komandan KAL (Kapal Angkatan Laut) Tarihu Mayor Laut (P) Daris Hardian memantau tug boat dan tongkang dari jarak 1,5 mil laut (2,7 km) sedang lego jangkar. Ketika diadakan komunikasi, kapal tersebut tidak merespons. KAL merapat dan memeriksa tug boat berikut muatan di tongkang," kata Kapten Mar Mardiono dari bagian Staf Hubungan Masyarakat Bakamla di Jakarta, Kamis.Dari pemeriksaan didapati kapal tunda berawak sembilan orang itu menarik tongkang bermuatan besi-besi yang diduga berasal dari bangkai kapal perang Belanda. Dugaan itu diperkuat dengan penemuan selongsong dan proyektil peluru berbagai ukuran, termasuk proyektil besar berukuran 40 milimeter di tengah tumpukan besi. Barang- barang itu diduga sebagai muatan ilegal.Saat petugas menanyakan izin pemuatan barang dari syahbandar setempat, nakhoda berinisial K tak bisa menunjukkan dokumen. Menurut K, dia sudah dua kali melakukan kegiatan serupa di perairan Belawan, Sumut, dan perairan Pandan tanpa izin syahbandar setempat.Saat diperiksa lebih lanjut, kata Mardiono, kapal tunda itu tak dilengkapi dokumen lain, seperti surat persetujuan berlayar, surat izin gandeng, dan surat pengoperasian kapal tunda. Guna penyelidikan lebih lanjut, kapal berbobot 148 gros ton (GT) dan tongkang berbobot 1.610 GT berikut para ABK diamankan di Lantamal I Belawan.Sejarawan Hendi Jo yang banyak menulis sejarah militer di Nusantara mengingatkan, Pemerintah Indonesia harus tegas menjaga situs arkeologi bawah air, termasuk bangkai kapal-kapal perang yang tenggelam. "Perang (laut) antara Sekutu dan Jepang di Nusantara mengajarkan betapa strategisnya Kepulauan Nusantara sehingga diperebutkan bangsa-bangsa," kata Hendi Jo.Pada 2016, Pemerintah Inggris dan Belanda memprotes pencurian bangkai kapal perang Sekutu peninggalan Pertempuran Laut Jawa 27 Februari dan 1 Maret 1942 di perairan dekat Bawean, Jawa Timur, dan di ujung barat Teluk Banten. (ong)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000