logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanAktivitas Jemaah Makin...
Iklan

Aktivitas Jemaah Makin Terfokus di Mekkah

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Lebih dari separuh jemaah calon haji Indonesia sudah berada di Arab Saudi. Sejak Sabtu lalu, kedatangan jemaah dipusatkan di Bandar Udara King Abdulaziz, Jeddah. Dari situ, jemaah langsung ke Mekkah untuk tawaf, sai, dan umrah. Jemaah yang berada di Madinah pun berangsur bergerak ke Mekkah setelah menyelesaikan arbain, shalat berjemaah 40 kali berturut-turut, di Masjid Nabawi.Data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu yang terpantau Senin (14/8) malam menunjukkan, jemaah asal Indonesia yang sudah berada di Arab Saudi mencapai 115.327 orang. Jumlah itu sudah melampaui separuh jemaah haji Indonesia tahun ini, yakni 206.535 orang. Dari jumlah itu, 66.482 orang sudah berada di Mekkah. Selebihnya, 44.698 anggota jemaah, masih berada di Madinah. "Seluruh jemaah yang masih berada di Madinah pun dalam sepekan ke depan bergeser ke Mekkah," ujar Kepala Daerah Kerja Mekkah Nasrullah Jasam yang dihubungi di Mekkah, kemarin malam.Keterangan tentang posisi jemaah haji Indonesia juga disampaikan Kepala Daerah Kerja Bandara Arsyad Hidayat. Dia menyebutkan, total kelompok terbang jemaah yang sudah tiba di Arab Saudi adalah 287 kelompok. Total kelompok terbang yang terjadwal berangkat dari Tanah Air hingga 26 Agustus nanti tercatat 511 kelompok.Populasi meningkatSeiring peningkatan kepadatan populasi jemaah di Mekkah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekkah melakukan langkah antisipasi. Petugas intens memantau sektor tertentu kalau-kalau ada jemaah yang nyasar.Jemaah juga terus diingatkan selalu membawa identitas hotel, maktab, dan tentu saja gelang dari Tanah Air untuk memudahkan pengantaran jemaah ke hotelnya jika nyasar. Juga diingatkan agar jemaah tidak membawa uang dalam jumlah besar atau perhiasan mencolok ketika beraktivitas di luar pemondokan.Sementara itu, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Yusuf Singka menyebutkan, pihaknya terus menerapkan pola "jemput bola" kepada jemaah. Sebanyak 268 petugas kesehatan haji tahun ini diminta terus bergerak memantau kondisi jemaah. "Tidak boleh tinggal diam di posko," kata Eka.Ia menegaskan, gerak cepat petugas amat penting mengingat suhu ekstrem 40-45 derajat celsius berisiko bagi kesehatan jemaah yang sekitar 67 persen di antaranya berusia lanjut.Suhu seperti itu dapat memicu heatstroke, ditandai dengan gejala suhu tubuh tinggi, kejang- kejang, denyut jantung cepat, pusing yang berlebihan, dan frekuensi napas yang sangat cepat. "Jemaah juga diingatkan sarapan sebelum berangkat ke Masjidilharam," kata Eka. Kepala Seksi Kesehatan PPIH Daerah Kerja Madinah Edi Supriyatna mengingatkan agar para petugas memberikan contoh konkret. Saat keluar dari kamar, tim kesehatan diminta sudah mengenakan masker, membawa spray berisi air, membawa air minum. Saat siang hari diminta membawa payung. "Penyuluhan akan lebih efektif jika disertai contoh perilaku yang nyata," katanya. (NAR)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000