logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPedoman Internet Sehat
Iklan

Pedoman Internet Sehat

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Pemerintah berencana mengeluarkan pedoman berinternet sehat untuk anak-anak, orangtua, dan guru. Layanan internet khusus untuk anak-anak ini akan menghindarkan dan melindungi anak-anak dari paparan konten negatif."Selama ini, penyaringan konten harus dilakukan manual, bukan oleh operator. Adanya layanan khusus internet untuk anak-anak diharapkan bisa memudahkan akses internet yang sehat dan aman," kata? Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (24/8). Jumpa pers itu bagian dari diskusi "Tapak Jalan Literasi Digital Anak Indonesia".Direktur Eksekutif ICT Watch Donny B Utoyo mengatakan, diskusi itu adalah tahap awal pembuatan pedoman berinternet bagi semua kalangan masyarakat. Hadir sebagai pemberi pendapat perwakilan dari pemerintah, penyedia jasa internet, lembaga swadaya masyarakat, orangtua, guru, dan siswa."Semua usulan akan ditampung untuk digodok menjadi pedoman spesifik bagi tiap-tiap kalangan. Pedoman juga akan disesuaikan dengan situasi nyata di lapangan," ujar Donny. Ia mencontohkan, pedoman berinternet untuk anak-anak di kawasan urban Jakarta akan berbeda dengan anak-anak di pedesaan. Dalam hal ini, nilai-nilai lokal akan dimasukkan ke tiap-tiap pedoman.Daftar situsDalam pembahasan terungkap bahwa anak umumnya menggunakan mesin pencari, seperti Google, Yahoo, dan Bing, untuk mencari sebuah topik. Dari hasil pencarian tersebut muncul berbagai tautan yang keamanan ataupun kebenaran kontennya diragukan, bahkan membuat anak terpapar hal negatif, seperti pornografi dan berita bohong."Sebaiknya, ada daftar situs-situs informasi yang positif, seperti ensiklopedia dalam jaringan. Anak-anak dikenalkan dulu pada situs positif tersebut untuk mencari informasi," kata Maria Advianti, mantan komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia yang kini pegiat Indonesia Child Online Protection.Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia, 75,5 persen penduduk Indonesia berusia 10-24 tahun atau 24,4 juta anak muda merupakan pengguna internet. Direktur Pelaksana RAS Foundation Marsha Tengker memberi masukan tentang pentingnya memakai media sosial dengan bijak. Penelitian lembaga ini mengungkapkan, anak balita hingga usia 12 tahun lebih senang berinternet untuk menonton video. Adapun anak berusia 13 tahun ke atas gemar bersosialisasi di media sosial."Sejak awal anak bisa diberi tahu bahwa media sosial bermanfaat sebagai portofolio pribadi. Ke depannya akan berguna untuk mencari beasiswa ataupun pekerjaan," ucapnya. Caranya adalah membimbing anak mengenai hal-hal yang layak dan tidak layak diunggah di media sosial.? (DNE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000