logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanAdaptasi Media Massa...
Iklan

Adaptasi Media Massa Konvensional Diperlukan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Peran dunia digital dan internet dalam berbagai industri akan terus meningkat. Kemampuan media massa dalam beradaptasi menghadapi perubahan ini diperlukan agar dapat bertahan hidup dalam perilaku masyarakat yang menginginkan informasi instan.Tingkat penetrasi internet di masyarakat Indonesia saat ini sekitar 40 persen atau 100 juta individu dari sekitar 260 juta penduduk. "Potensinya sangat besar," kata pakar digital marketing Andy Santoso dalam seminar mengenai media digital yang digelar oleh perusahaan telekomunikasi Indosat Ooredoo di Hotel Pullman Thamrin, Jakarta, Selasa (29/8).Seminar bertema "Are You Ready to Ride the Wave" tersebut juga menghadirkan Business Lead-Telecom, Financial Services, Entertainment Facebook & Instagram Giuliano Octavianos; penulis dan influencer Instagram Nadia Mulya; dan Division Head Core Services & Bundle Offering Indosat Ooredoo Sharif Mahfoedz. Andy mengatakan, media-media konvensional, seperti surat kabar, majalah, dan televisi, harus menyadari besarnya jumlah pengguna internet di Indonesia tersebut. "Jangan anggap digital itu musuh. Digital malah menjadi alat yang bisa dimanfaatkan," ujarnya. Media konvensional, kata Andy, harus memanfaatkan platform digital, seperti aplikasi ponsel pintar dan jejaring sosial.Data dari situs jejaring sosial Facebook juga menunjukkan, penggunaan internet di Indonesia tergolong yang terbesar di dunia. Giuliano menunjukkan, ada 115 juta pengguna Facebook asal Indonesia yang aktif setiap bulan. "(Dari jumlah itu) Ada 65 juta penduduk Indonesia yang aktif setiap hari," kata Giuliano. Data penggunaan fitur Instagram Stories pun menunjukkan bahwa pengguna terbanyak fasilitas itu adalah orang Indonesia.Menarik perhatian Andy menilai, pemanfaatan aplikasi ponsel pintar dan jejaring sosial tersebut tepat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang dewasa ini menginginkan informasi di mana saja dan kapan saja. Konten berita sebaiknya dibuat lebih singkat dan menarik agar dapat menarik perhatian pembaca. "Kita tahu bahwa minat baca negara kita ini rendah, mungkin orang-orang sudah tidak tertarik untuk membaca artikel yang panjang. Mereka mungkin lebih tertarik dengan video-video pendek," ujar Andy. Tampilan media digital, baik dalam bentuk situs web maupun aplikasi ponsel pintar, katanya, harus mempermudah akses para pengguna. Jumlah konten yang banyak dan tidak tertata akan mempersulit pengguna. Giuliano mengatakan, konten yang diproduksi dari waktu ke waktu akan semakin banyak. Namun, kemampuan manusia untuk mengolah informasi ini cenderung tetap. "Maka dari itu, media harus bisa melakukan kurasi terhadap konten-konten yang dimilikinya," katanya. Menurut Andy, perkembangan industri digital berbasis internet di Indonesia memiliki banyak ruang untuk tumbuh. Penggunaan internet sudah benar-benar merasuk pada kehidupan manusia di Indonesia. "Tidak hanya mencari informasi, tetapi untuk pergi ke kantor saja kita menggunakan aplikasi ojek daring," ujarnya. (DD17)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000