logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanCat di Gambar Cadas Kuno Dapat...
Iklan

Cat di Gambar Cadas Kuno Dapat Dibersihkan

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Sampai saat ini, semprotan cat merah yang menempel pada gambar cadas kuno di Liang Nyere, kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, belum bisa dihilangkan. Meski demikian, ahli konservasi dan restorasi lukisan asal Italia, Michaela Anselmini, berpendapat bahwa cat berwarna merah akibat aksi vandalisme oknum tak bertanggung jawab itu bisa dihilangkan menggunakan teknologi restorasi khusus."Namun, restorasi seperti ini membutuhkan alat khusus yang mahal, harganya sekitar 40.000 euro," ujar Michaela, pekan lalu, di Jakarta.Menurut Michaela, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Kaltim bersama sejumlah ahli, salah satunya pengamat gambar cadas kuno dari Institut Teknologi Bandung, Pindi Setiawan, sudah menghubungi dirinya terkait dengan masalah ini. Meski demikian, keputusan untuk melakukan restorasi di Liang Nyere menunggu keputusan dari BPCB Kaltim.Pada 19 April 2016, BPCB Kaltim mendapat laporan terjadinya aksi vandalisme terhadap salah satu masterpiece gambar cadas kuno di Liang Nyere. Perusakan tersebut berupa penyemprotan cat berwarna merah di permukaan gambar cadas kuno yang berbentuk puluhan cap tangan manusia.Sebelumnya, Ketua Forum Peduli Karst Kutai Timur Irwan mengungkapkan, aksi perusakan di Liang Nyere dilaporkan pertama kali oleh para penjaga sarang burung walet. Menurut informasi yang mereka dapatkan, diduga pelakunya lebih dari satu orang. Mereka adalah warga yang mengantarkan wisatawan asing menuju goa-goa untuk melihat gambar cadas."Kami belum tahu secara pasti mengapa mereka melakukan penyemprotan cat ke gambar-gambar cadas kuno, apakah karena kecewa dengan tamu yang mereka antar atau karena hal lain," ujar Irwan.Aksi perusakan itu mengherankan karena dilakukan di sebuah goa atau liang yang lokasinya jauh dari jangkauan masyarakat dan aksesnya melalui tebing-tebing karst terjal. Diduga penyemprotan sudah berlangsung lama, sekitar tahun 2010.Warisan dunia Tindakan tidak bertanggung jawab tersebut sangat disesalkan karena kawasan karst Sangkulirang-Mangkalihat dengan segala kekayaan situs bersejarah di dalamnya telah diusulkan kepada Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan dunia. Saat ini, Sangkulirang-Mangkalihat telah bertengger di peringkat pertama situs yang diusulkan sebagai warisan dunia.Setelah kasus penyemprotan itu, BPCB Kaltim langsung berkonsultasi kepada Balai Konservasi Borobudur bagaimana cara merestorasi gambar-gambar cadas kuno tersebut karena pembersihan cat membutuhkan teknik dan proses tertentu agar tidak merusak gambar. Kepala Balai Konservasi Borobudur saat itu, Marsis Sutopo, menyatakan siap membantu restorasi dengan terlebih dahulu melakukan penelitian dan uji sampel.Tahun lalu, konservator dari Balai Konservasi Borobudur diterjunkan ke lokasi di Liang Nyere. Mereka telah mengamati secara langsung dan mengambil sampel obyek yang menjadi korban aksi vandalisme. (ABK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000