logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanManfaat bagi Pelestarian...
Iklan

Manfaat bagi Pelestarian Dipertanyakan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Penyelenggaraan konser rock Jogjarockarta Rock Festival di kompleks Candi Prambanan dinilai perlu mempertimbangkan aspek manfaat bagi pelestarian warisan budaya dunia tersebut. Jangan sampai acara itu tak memberikan manfaat apa-apa terhadap pelestarian warisan budaya."Aspek manfaat bagi kelestarian warisan budaya sering kali dilupakan. Apakah setelah pertunjukan digelar, warisan dunia tersebut semakin dikenal masyarakat dan kemudian ada keinginan melestarikannya? Jika ada keuntungan-keuntungan tertentu dari pertunjukan itu, semestinya penyelenggara juga mengembalikannya untuk kegiatan pelestarian," kata dosen arkeologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Daud Aris Tanudirjo, Senin (18/9), saat dihubungi dari Jakarta. Seperti diberitakan sebelumnya, 29-30 September, band rock papan atas dunia, Dream Theater, menggelar konser di Candi Prambanan yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain Dream Theater, juga akan tampil delapan band rock tenar dari Indonesia.Perlu studi kelayakan Dilihat dari konteks warisan budaya, lanjut Daud, rencana penyelenggaraan Jogjarockarta di Prambanan perlu didahului studi kelayakan. Tahapan ini penting untuk melihat dampak yang akan muncul dari konser, seperti pengeras suara dan kerumunan penonton konser tersebut. Semua potensi gangguan itu perlu ada hitungan detailnya. Menurut Daud, semua hal itu bisa dicek secara teoretis sebelumnya. Selain itu, frekuensi penyelenggaraan acara-acara serupa di kompleks candi atau situs cagar budaya lain juga perlu dibatasi. "Kalau terlalu sering pasti ada pengaruhnya ke depan. Apalagi tempat ini dahulu merupakan tempat peribadatan dan bahkan sampai sekarang masih digunakan," ujarnya. Berdasarkan ketentuan yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup, ambang batas kebisingan di lingkungan cagar budaya adalah 60 desibel (dB). Sementara ambang batas untuk getaran terhadap bangunan kuno atau bersejarah 2 milimeter (mm) per detik.Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan serta pengukuran efek bunyi dan getaran musik pada konser Prambanan Jazz #3 bulan lalu, intensitas suara yang sampai di Candi Perwara sisi timur mencapai 102,4 dB, di Candi Garuda maksimal mencapai 97,7dB, dan di Candi Siwa mencapai 89,9dB. Hasil pengukuran getaran menggunakan accelerograph rata-rata mencapai 0,04 mm per detik. Artinya, dari sisi intensitas kebisingan, konser jazz tersebut sudah melebihi ambang batas. Konser musik rock dipastikan akan memiliki intensitas kebisingan yang lebih tinggi. Ketua Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Wiwin Djuwita Ramelan menambahkan, pada dasarnya, apa pun yang membuat getaran pada batu-batuan candi pasti akan merusak. "Inilah kelemahan kita menyerahkan pengelolaan candi kepada badan usaha milik negara. Seharusnya, cagar budaya dikelola badan pengelola khusus seperti diamanatkan undang-undang," katanya.Ketika dikonfirmasi terkait rencana konser Dream Theater di Candi Prambanan, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono tak bersedia memberikan keterangan.Kompas juga belum bisa menghubungi Anas S Alimi, CEO Rajawali Indonesia, selaku promotor konser ini. Nomor telepon selulernya tidak bisa dihubungi melalui panggilan telepon dan pesan singkat. (ABK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000