logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanBekraf Anggarkan Rp 2,5 M...
Iklan

Bekraf Anggarkan Rp 2,5 M untuk Paviliun Indonesia

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Badan Ekonomi Kreatif Indonesia menganggarkan Rp 2,5 miliar dari APBN untuk menampilkan Paviliun Indonesia dalam Venice Architecture Biennale 2018 pada 26 Mei-25 November 2018. Paviliun Indonesia itu diharapkan menang dalam ajang arsitektur internasional yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali di Venesia tersebut.Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) Ricky Pesik mengatakan, Venice Architecture Biennale memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk menegaskan eksistensinya di kancah arsitektur internasional. "Kalau bisa, Indonesia menang atau mendapatkan suatu penghargaan," katanya di Jakarta, Selasa (19/9).Bekraf menggandeng Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) dalam mengurus proyek ini. Saat ini proyek Paviliun Indonesia sampai pada tahap pendaftaran calon kurator. Pendaftaran akan ditutup pada 30 September 2017.Ketua IAI Jakarta sekaligus Manajer Proyek Paviliun Indonesia Steve J M mengatakan, anggaran itu akan dialokasikan Rp 2 miliar untuk produksi materi pameran dan Rp 500 juta untuk riset khusus. "Riset ini berkenaan dengan tema yang ditetapkan penyelenggara Biennale, yakni freespace," ujarnya.Menurut Steve, anggaran tidak perlu menjadi masalah dalam berkarya. Berdasarkan pengalamannya pada Biennale 2014, sejumlah negara dapat menarik perhatian pengunjung hanya dengan desain ruang dan material sederhana. "Kami mengharapkan calon tim kurator cukup kreatif dan realistis dalam mengonsep pameran dengan anggaran yang telah ditetapkan," ujarnya.Pada Biennale 2014, Steve juga sebagai manajer proyek Paviliun Indonesia. "Berbeda dengan sekarang, pada Biennale yang lalu, tim kurator yang mengajukan jumlah kebutuhan dana. Akibatnya, ketika dana tidak mencukupi, konsep pameran harus direvisi," tuturnya.Selain anggaran, keamanan dan properti paviliun juga menjadi evaluasi tim kurator Indonesia pada Biennale 2014. Steve mengatakan, "Maksud keamanan adalah areanya tidak membahayakan pengunjung."Paviliun Indonesia akan dipamerkan bersama dengan sekitar 120 negara lainnya. Steve mengatakan, Paviliun Indonesia akan berada di area Arsenale, yakni suatu bangunan yang dahulu difungsikan sebagai gudang.Konsep arsitekturRicky menitipkan unsur kontemporer dalam konsep yang diajukan oleh calon kurator. Bagi Steve, unsur kontemporer membuat karya arsitektur menjadi visioner dan relevan di sepanjang waktu. "Kalau karyanya visioner, harapannya karya itu dapat memantik pengunjung untuk berkontemplasi dan memikirkan inovasi selanjutnya," ujarnya.Steve mengharapkan, calon kurator dapat menggali lebih dalam untuk memberi makna tema yang ditentukan bagi Indonesia. "Paviliun Indonesia 2018 sebaiknya mampu menceritakan peristiwa-peristiwa atau kebiasaan-kebiasaan Indonesia yang diwujudkan dalam karya arsitektur," katanya. (dd09)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000