Gerakan Sagusaku Hasilkan 500 Buku sejak Januari 2017
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gerakan Satu Guru Satu Buku atau Sagusaku telah menghasilkan 500 judul buku karya para guru se-Indonesia. Gerakan tersebut dilakukan untuk membantu para guru menghindari plagiarisme karya tulis ilmiah serta menyukseskan Gerakan Literasi Nasional.
”Gerakan Satu Guru Satu Buku dimulai sejak Januari 2017. Saat ini, Sagusaku sudah menghasilkan 500 judul buku yang ditulis oleh para guru Ikatan Guru Indonesia (IGI),” kata Muhammad Ramli Rahim, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Guru Indonesia (PP IGI), pada acara Temu Alumni Nasional Ke-1 Sagusaku (100 Guru Hebat) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa (26/9).
Ramli menambahkan, dari 500 judul buku itu, terpilih 100 buku untuk diperkenalkan kepada masyarakat. Perkenalan 100 buku itu diharapkan dapat memotivasi para guru untuk bisa menghasilkan lebih banyak buku.
”Pemerintah sudah punya Gerakan Literasi Nasional, tetapi kami merasa belum cukup kalau hanya dengan membaca buku. Selain membaca, masyarakat kita juga harus bisa menghasilkan karya dalam bentuk tulisan,” ujar Ramli.
Ramli menjelaskan, Sagusaku juga membantu para guru menghindari plagiarisme dalam penulisan karya tulis ilmiah.
”Sertifikasi guru biasanya mensyaratkan adanya karya tulis yang dihasilkan para guru. Para guru yang tidak terbiasa menulis cenderung melakukan plagiarisme hasil karya orang lain. Jadi, kalau dibiasakan dan dilatih menulis, tentu mereka akan bisa menghasilkan tulisan-tulisan asli buatan mereka sendiri,” tutur Ramli. (DD03)