logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPelajar Diajak Mencintai...
Iklan

Pelajar Diajak Mencintai Sejarah

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kecintaan generasi muda untuk mempelajari sejarah bangsa perlu dibangkitkan dengan cara-cara yang menarik. Pengenalan sejarah bisa dimulai dengan mencari sumber sejarah yang ada di lingkungan sekitarnya.Pelajar diajak untuk aktif mencari sumber sejarah, seperti peristiwa sejarah lokal, tempat- tempat bersejarah, bangunan bersejarah, tokoh daerah dan saksi sejarah/veteran pejuang kemerdekaan yang tersedia di sekitar lingkungannya, lalu dikemas dalam bentuk audiovisual. Upaya ini untuk membuat pendidikan sejarah di sekolah menyenangkan bagi siswa. Kreasi siswa membuat audiovisual sejarah ini dikompetisikan lewat Lomba Kreasi Audiovisual Sejarah (LKAS) yang digelar Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sejak 2012. Pada acara Apresiasi LKAS 2017 di Jakarta, Senin (16/10), enam dari 10 tim dari SMA/MA diumumkan sebagai pemenang. Penghargaan diserahkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Pemenang terbaik pertama LKAS tahun ini diraih Nurul Lita dan Edhu Bagas Tantawi dari SMAN 2 Kuripan, Nusa Tenggara Barat, dengan judul film Babad Lombok. Adapun terbaik kedua diraih Shuhaib Abdul Karim dan M Sulchan Fathoni dari MAN 1 Yogyakarta dengan judul film Sultan HB IX: Tokoh 1.000 Umat dari Yogya untuk Indonesia. Pemenang terbaik ketiga diraih Arief Ramadhan dan Anggie Claraestya dari SMAN 1 Matauli Pandan, Sumatera Utara, dengan judul film Dr Ferdinand Lumban Tobing: Dokter Revolusioner Pemersatu Bangsa. Pemenang harapan pertama diraih siswa SMAN 1 Sebatik, Kalimantan Utara; harapan kedua dari SMAN 2 Watansoppeng, Sulawesi Selatan; serta harapan ketiga dari SMAN 1 Indrapuri, Aceh.Direktur Sejarah Triana Wulandari mengatakan, generasi muda sebagai generasi penerus bangsa perlu mengetahui sejarah bangsanya. "Dengan merekam dan membuat karya sendiri, generasi muda dapat belajar sendiri sejarah bangsa sehingga muncul rasa cinta dan bangga terhadap Tanah Air. Lalu tumbuh tanggung jawab untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Triana.Penyelenggaraan LKAS tahun ini bertema "Kita Indonesia". Ada 372 proposal yang masuk, lalu disaring menjadi 10 finalis. Para peserta mendapat pelatihan produksi film dokumenter.Mendikbud mendorong supaya kreasi pembelajaran sejarah dimunculkan. Para siswa diberikan ruang kreativitas untuk memunculkan ide-ide pembuatan film sejarah atau bentuk lain.Pendiri Komunitas HistoriaIndonesia, Asep Kambali, mengatakan, untuk membuat sejarah bermanfaat kekinian bagi generasi muda, ada tiga hal yang perlu ditekankan, yakni nilai, manfaat, serta inspirasi dari peristiwa dan tokoh sejarah, baik di tingkat lokal maupun nasional. "Kegiatan seperti LKAS bagus untuk mengajak generasi muda ikut mendokumentasikan sejarah bangsa. Bahkan, sejarah pun kini harus aksesibel di genggaman lewat media sosial," katanya. (ELN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000