Sunyata Dipilih untuk Paviliun Indonesia
JAKARTA, KOMPAS — Badan Ekonomi Kreatif dan Ikatan Arsitek Indonesia menetapkan tema "Sunyata" untuk ditampilkan sebagai Paviliun Indonesia dalam Venice Architecture Biennale 2018. Tim kurator Sunyata terpilih dari 71 tim yang mendaftar.Sunyata diajukan tim kurator yang diketuai arsitek Ary Indra (46) dan beranggotakan David Hutama, Dimas Satria, dan Jonathan Aditya. Menurut Ary, Sunyata menekankan kehadiran manusia dalam ruang kosong.Dalam maket yang dipresentasikan, Sunyata nantinya akan diwujudkan di paviliun Indonesia yang berukuran 24 meter x 14 meter. Di tengah-tengah paviliun akan digantungkan lembaran kertas berwarna putih selebar 14 meter dengan panjang 18 meter. Lembaran kertas yang menggantung membentuk lengkungan setengah lingkaran itu membagi ruangan paviliun menjadi dua bagian, atas dan bawah. Bagian atas adalah ruang kosong. "Kami akan memasang pencahayaan yang sangat menyilaukan pada bagian (atas) ini. Tujuannya untuk mereduksi penggunaan visual sehingga orang-orang yang masuk ke arena ini akan mengandalkan indra lainnya untuk meraba ruang," tutur Ary, Senin (16/10), di Jakarta.Pada salah satu bagian kertas yang menggantung itu dibuat lubang berbentuk elips sepanjang 10 meter dengan lebar 1,6 meter. Pengunjung paviliun pada awalnya akan merasakan suasana di luar bentangan kertas itu. Pengunjung kemudian akan diajak memasuki kekosongan ruangan "atas" Sunyata secara bertahap melalui lubang tersebut. Konsep esensialKetua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Ahmad Djuhara mengapresiasi konsep Sunyata untuk tampil di Venice Architecture Biennale 2018. Dia menilai, Sunyata mengembalikan konsep esensial arsitektur, yakni tentang ruang,Tak hanya menjawab tema "freespace" yang ditetapkan penyelenggara Venice Biennale Architecture 2018, bagi Ahmad, Sunyata juga merepresentasikan konsep adiluhung Indonesia. "Sunyata dapat disamakan dengan tahap kontemplasi dalam kekosongan. Ini merupakan konsep pemikiran tingkat lanjut," katanya dalam acara pengumuman kurator terpilih untuk Paviliun Indonesia, Minggu (15/10).Wakil Ketua Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Ricky Joseph Pesik menambahkan, Sunyata sesuai keinginan Presiden Joko Widodo untuk menampilkan Indonesia secara kontemporer di kancah internasional. (DD09)