logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanPacu Peningkatan Mutu
Iklan

Pacu Peningkatan Mutu

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kesenjangan pendidikan tinggi di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa yang masih signifikan harus ditangani secara serius. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan kebijakan percepatan peningkatan mutu pendidikan tinggi dalam bentuk kebijakan afirmatif. Salah satu indikator kesenjangan pendidikan tinggi tersebut terlihat dari hasil pemeringkatan Quacquarelli Symonds University Rankings wilayah Asia yang dirilis pekan ini. Dari 17 perguruan tinggi negeri dan swasta Indonesia yang masuk dalam top 400 perguruan tinggi di Asia, hanya dua yang berasal dari luar Pulau Jawa, yakni Universitas Hasanuddin di Sulawesi Selatan dan Universitas Udayana di Bali, (Kompas, 19/10).Selain itu, berdasarkan data Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dari 59 perguruan tinggi negeri dan swasta yang terakreditasi A, hanya 10 perguruan tinggi yang berada di luar Jawa. Di Indonesia terdapat 4.472 perguruan tinggi. Ketua Kalimantan Universities Consortium untuk PTN dan Politeknik Se-Kalimantan, Thamrin Usman, yang dihubungi dari Jakarta, Kamis (19/10), mengatakan, problem kesenjangan mutu PTN di luar Jawa secara umum menyangkut kurangnya sumber daya pendidik, baik kuantitas maupun kualitas, yang bergelar doktor dan guru besar/ profesor. Selain itu, sarana prasarana/infrastruktur pendidikan, seperti ruang kelas, laboratorium, jurnal buku teks, dan fasilitas pendukung ekstrakurikuler, belum memadai. Demikian pula input kualitas calon mahasiswa baru. "Diperlukan kebijakan percepatan peningkatan mutu PTN dalam bentuk kebijakan afirmatif," ujar Rektor Universitas Tanjungpura, Pontianak, tersebut.Thamrin mencontohkan, pihaknya telah mengusulkan program pengembangan ekonomi daerah dan regional Kalimantan melalui penyiapan proses pembelajaran yang menghasilkan lulusan yang siap diserap di pasar kerja daerah/regional. Pulau Kalimantan merupakan pulau yang berpotensi di bidang energi, mineral, pertanian dengan jenis lahan basah dan gambut tropis, serta wilayah yang berbatasan darat langsung dengan kawasan Malaysia timur. Arah pencetakan sarjana seharusnya difokuskan dengan keunggulan tersebut."Kami sudah usulkan program ini kepada Kemristek dan Dikti melalui loan ADB, tetapi belum ada kemajuan meski sudah direspons baik," kata Thamrin.Meningkatkan akreditasiDi Surabaya, Menristek dan Dikti Mohammad Nasir mengatakan, pemerataan kualitas pendidikan bisa dimulai dengan melakukan berbagai upaya yang berkontribusi pada peningkatan akreditasi perguruan tinggi yang bersangkutan. Kemristek dan Dikti akan terus melakukan pendampingan agar target seluruh perguruan tinggi memiliki akreditasi A bisa tercapai. "Pada 2019 ditargetkan ada 90 perguruan tinggi yang berakreditasi A agar memiliki daya saing kuat dan menghasilkan lulusan yang berkualitas," kata Nasir seusai Pameran Inovator Inovasi Indonesia Expo 2017 di Surabaya, Jawa Timur.Rektor Universitas Airlangga Surabaya Mohammad Nasih mengatakan, perguruan tinggi harus memperhatikan rasio dosen dan mahasiswa untuk menciptakan iklim akademik yang baik. Di Unair, rasio dosen dan ma- hasiswa 1 : 20, idealnya 1 : 13 agar dosen lebih fokus mengajar. Selama rasio dosen dan mahasiswa masih tinggi, peningkatan kualitas perguruan tinggi tidak bisa maksimal. Mahasiswa dari luar Jawa akan terus memilih perguruan tinggi di Jawa karena dinilai memiliki kualitas lebih baik. "Selama perguruan tinggi di luar Pulau Jawa masih menjadi pilihan kedua atau ketiga, sulit mendapatkan mahasiswa atau dosen yang memiliki kualitas terbaik," katanya.Hal senada dikatakan Direktur Penjaminan Mutu Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Aris Junaidi dan Direktur Eksekutif Pusat Layanan Pengkajian dan Implementasi Sistem Manajemen Mutu Pendidikan Tinggi Willy Susilo secara terpisah di Jakarta. Mereka mengatakan, budaya mutu harus menjadi komitmen setiap perguruan tinggi. Karena itu, kata Willy, tata kelola perguruan tinggi harus sehat dan berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang cerdas dan berkarakter. (eln/sya/ady/dim)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000