logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanBantu Restorasi Situs Kota...
Iklan

Bantu Restorasi Situs Kota Rebah

Oleh
· 2 menit baca

TANJUNG PINANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, mengharapkan pemerintah pusat membantu restorasi situs Kota Rebah. Situs itu salah satu peninggalan Kesultanan Melayu.Wali Kota Tanjung Pinang Lis Darmansyah mengatakan, situs bernama asli Kota Lama itu meninggalkan reruntuhan bangunan kuno. Sebagian bangunan itu adalah peninggalan Kesultanan Melayu dari abad ke-18. "Istana Kota Rebah salah satu dari banyak istana dan bangunan yang dulu banyak berdiri di tepi Sungai Carang," ujarnya, Jumat (20/10) di Tanjung Pinang.Karena sudah bertahun-tahun roboh, masyarakat setempat menyebutnya Istana Kota Rebah. Di sekitar situs itu banyak makam yang diduga kerabat kerajaan atau setidaknya pejabat pemerintahan Kesultanan Melayu.Pemkot Tanjung Pinang sedang mengusahakan lagi perbaikan situs itu. Beberapa tahun lalu, upaya perawatan dilakukan dengan memagari lokasi-lokasi yang menjadi tempat sisa bangunan dari Kesultanan Melayu. Ada juga pemasangan tanda bahwa lokasi itu area cagar budaya.Namun, lokasi itu butuh perawatan dan perbaikan lebih besar. Konsekuensinya, dibutuhkan dana dan tenaga lebih besar. "Kami sudah menyiapkan apa yang bisa dilakukan pemerintah kota. Untuk pekerjaan lebih besar, mudah-mudahan pemerintah pusat bisa membantu," katanya. Peninggalan Kesultanan Melayu meninggalkan banyak bangunan antara Kepulauan Riau dan Pahang di Malaysia. Hal ini karena kesultanan itu berkali-kali memindahkan pusat pemerintahannya karena berbagai alasan. Tanjung Pinang termasuk wilayah yang beberapa kali menjadi pusat pemerintahan atau wakil pemerintahan kota itu. Sebagian peninggalan, terutama di Pulau Penyengat, terawat baik. Di pulau kecil yang masuk wilayah Tanjung Pinang itu masih berdiri Istana Kantor dan Masjid Sultan Riau, lebih dikenal sebagai Masjid Penyengat. Penyengat merupakan pusat pemerintahan terakhir Kesultanan Riau-Lingga sebelum runtuh. Sebelumnya, ibu kota kesultanan itu berada di Pulau Lingga, Kepulauan Riau, selama 76 tahun. Pusat pemerintahan di Lingga berlangsung sampai 1911. (RAZ)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000