logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanBangun Dialog secara Sistemik ...
Iklan

Bangun Dialog secara Sistemik dan Organik

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Upaya merangkul semua kalangan, termasuk kelompok fundamentalis, untuk merawat kehidupan harmoni bangsa ini perlu dilandasi kebesaran hati dalam dialog. Untuk itu, dialog antarumat beragama hendaknya dibangun secara sistemik dan organik. Demikian pandangan cendekiawan Muslim, Budhy Munawar Rachman, saat dihubungi Senin (13/11), di Jakarta. Ia menghargai langkah dan upaya yang dilakukan Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsuddin, selama dua-tiga pekan terakhir."Intinya, apakah ada itikad dari semua kalangan untuk berdialog. Kalau mereka mau berdialog, berarti mereka bukan lagi termasuk kelompok intoleran. Sebab, yang disebut intoleran adalah mereka yang menolak berdialog," kata Budhy. Setidaknya sudah empat kali Din bertemu tokoh-tokoh majelis agama. Di setiap kesempatan, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menyatakan dirinya selaku UKP-DKAAP akan mengajak dialog semua pemangku kepentingan agama, termasuk kelompok fundamentalis. "Semua pihak akan kita ajak berdialog, termasuk kelompok-kelompok fundamentalis," ujar Din, akhir pekan, di Jakarta. Setelah dilantik Presiden Joko Widodo sebagai UKP-DKAAP pada 23 Oktober 2017, Din langsung beraudiensi dengan sejumlah pimpinan majelis agama. Audiensi pertama dengan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia Henriette T Hutabarat-Lebang, lalu Ketua Umum Konferensi Waligereja Indonesia Mgr Ignatius Suharyo Pr, Ketua Umum Walubi Hartati Murdaya, dan terakhir Presiden Komunitas Sant Egidio, organisasi masyarakat orang awam Katolik dunia yang berpusat di Roma, Marco Impagliazzo. "Dengan penugasan ini, kita ingin lebih cepat lagi dan lebih mantap lagi berjalan. Kita mesti memulai dari dalam negeri karena kita tidak bisa bicara apa-apa kalau (kondisi) dalam negeri sendiri belum kokoh," papar Din.Wujudkan Menurut Budhy, upaya menggandeng kelompok-kelompok garis keras merupakan tantangan tersendiri yang tidak mudah, tetapi bukan berarti tak mungkin dilakukan. Selama keberadaan kelompok-kelompok fundamental masih disuburkan dengan situasi politik dan ekonomi, hampir tak mungkin dialog bisa diwujudkan. "Selama kelompok-kelompok fundamentalis masih digunakan untuk kepentingan politik sesaat, seperti pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden, dialog itu tidak mungkin terjadi. Itu hanya retorika," tambahnya.Karena itu, lanjut Budhy, jika upaya dialog antaragama ini tidak dilakukan dengan serius, keberadaan UKP-DKAAP hanya akan jadi kelembagaan formal yang tidak mempunyai substansi. Terlepas dari itu semua, banyak pihak berharap pada lembaga ini.Budhy menilai, penunjukan Din sebagai utusan khusus presiden menjadi kesempatan baik untuk memberi contoh kepada masyarakat bahwa tokoh-tokoh agama di semua lapisan masyarakat perlu membangun dialog antarumat beragama secara sistemik dan organik. Tantangan bangsa ini sekarang sangat berat karena masyarakat gampang sekali diprovokasi. Kerukunan umat beragama perlu dibangun atas dasar saling percaya dan saling memahami. "Masalah hubungan antaragama di tingkat akar rumput saat ini hampir tidak tergarap. Kita memang punya tradisi budaya kerukunan agama yang baik. Namun, praktik-praktik baik di masa lalu itu tidak dirawat, dijaga, dan dikelola. Di era keterbukaan, di mana tantangan radikalisasi kian menguat, budaya hidup harmoni itu justru mulai memudar," ujar Budhy. Dukungan luar negeri terhadap Din dalam kelembagaan barunya di UKP-DKAAP juga disampaikan Marco Impagliazzo. "Kita perlu membangun jembatan (dialog), bukan tembok. Kantor ini (UKP-DKAAP) menjadi tempat krusial bagi negara ini. Kita semua percaya bahwa hanya \'jembatan\' yang bisa menyelamatkan hubungan antarbudaya dan agama," ucap Marco. (ABK)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000