SARAWAK, KOMPAS — Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus mendorong pemerataan pendidikan khususnya bagi anak-anak tenaga kerja Indonesia dengan pembangunan Community Learning Centre Indonesia di Malaysia. Setidaknya ada sekitar 3.000 anak TKI usia sekolah di Malaysia dan baru sekitar 1.100 anak yang dapat mengenyam pendidikan di CLC Indonesia.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur Ari Purbayanto, di Kuching, Sarawak, Malaysia, Selasa (21/11), menuturkan, saat ini terdapat 56 Community Learning Centre (CLC) Indonesia di Sabah dan 16 CLC Indonesia di Sawarak yang dibangun di area perkebunan.
”Kami terus mengejar perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan TKI untuk membangun CLC karena terkait dengan status kependudukan anak-anak TKI tidak dapat bersekolah di sekolah setempat. Nanti jika syarat-syarat yang diajukan terpenuhi, pihaknya akan memfasilitasi penyediaan sistem pendidikan dan tenaga pengajar,” tambah Ari.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy yang ditemui di sela-sela persiapan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Annual Consultation menjelaskan bahwa program penyediaan pendidikan melalui pembangunan CLC harus terus dilaksanakan.
”Saat ini, kita sedang merencanakan pembangunan SMK di perbatasan di Entikong sehingga siswa-siswa lulusan CLC dapat melanjutkan pendidikan hingga jenjang menengah atas,” ujar Muhadjir.
Presiden berharap langkah ini akan memutus lost generation dan anak-anak TKI akan mempunyai keterampilan yang lebih produktif sehingga mampu mengangkat nasib keluarga.