Perahu Pustaka Dorong Tingkat Baca Anak-anak Danau Sentani

Kompas/Mohamad Final Daeng

Awak Perahu Pustaka Pattingalloang, perpustakaan bergerak, mengangkut buku dari perahu saat merapat di bibir pantai Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, Kamis (19/5). Perahu Pustaka Pattingalloang rutin menyambangi kampung-kampung di pesisir dan pulau-pulau kecil di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara untuk menyediakan akses terhadap buku bacaan secara gratis bagi anak-anak.

SENTANI, KOMPAS — PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia mengadakan Perahu Pustaka bagi anak-anak di kampung-kampung Danau Sentani, Jayapura, Papua. Perpustakaan keliling di atas kapal cepat itu bertujuan untuk mendorong minat dan tingkat baca anak-anak Sentani.

Manajer Wahana Visi Indonesia (WVI) Area Jayapura Ignatius Anggoro, di Kampung Yoboi, Sentani, Jayapura, Kamis (23/11), mengatakan, Perahu Pustaka itu melayani anak-anak sekolah dasar di lima kampung di Danau Sentani. Kelima kampung itu adalah Yoboi, Ifale, Ifar Besar, Hobong, dan Yobeh.

Perahu Pustaka tidak hanya menyediakan buku-buku bacaan dan pelajaran. Perahu tersebut juga dilengkapi dengan televisi dan pemutar cakaram DVD untuk memutar film pendidikan dan memperdengarkan lagu-lagu anak-anak yang mendidik.

”Program itu selaras dengan program Kampung Ramah Anak yang sedang dikembangkan Pemerintah Kabupaten Jayapura. Melalui program itu, anak-anak di Danau Sentani bisa mengakses wawasan dan pengetahuan,” katanya.

Ignatius menambahkan, masih banyak daerah di Papua yang belum mendapatkan perhatian banyak pihak, terutama untuk meningkatkan pendidikan dan kesejahteraan anak. Pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat saja tidak cukup. Keterlibatan swasta sangat diperlukan.

Direktur Utama PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) Emma Sri Martini ketika berkunjung ke Kampung Yoboi mengatakan, Perahu Pustaka itu diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan anak. Melalui program itu, anak-anak juga dapat memiliki kebiasaan baru, yaitu membaca.

”Upaya tersebut juga diharapkan dapat menarik minat mitra lain, baik dari badan usaha milik negara maupun swasta, untuk membangun sumber daya manusia di daerah-daerah tertinggal,” tuturnya.