Iklan

Komuni(s)

Oleh
· 3 menit baca

Pada peralihan abad, di suatu desa di Maluku yang telah ditinggalkan penghuninya akibat perang-saudara agama, graffito tebal hitam mencemong tembok rumah setengah runtuh: Yesus PKI. Penulisnya mungkin sekali tidak menyadari betapa dekat ia pada kebenaran walaupun bukan seperti yang ia harapkan. Bahwa Yesus bisa dianggap tokoh proto-komunis bukanlah hal baru, sudah lama dan biasa dibahas dan direnungi para pelajar teologi Kristen segala mazhab. Justru itulah satu daya tarik besar Komunitas Yesus 2.000 tahun berselang yang kemudian berkembang menjadi gereja Kristen.

Banyak orang pada abad pertama itu tertarik pada ajaran Almasih bukan karena tradisi belanja hadiah Natal—yang baru mulai dirayakan sebagai hari raya pada abad ke-4—melainkan karena pola kehidupan di dalam suatu persekutuan atau komuni yang saling berbagi milik dan harta secara sukarela. Gaya hidup komunitas gereja mula-mula yang anti-kemapanan itu (suatu bentuk penolakan terhadap gaya hidup penjajah Romawi) oleh sebagian pakar teologi dan sosio-politik dianggap model yang ikut memengaruhi Marx dalam merumuskan konsep masyarakat komunis yang diidamkannya. Orangtua Marx pindah dari Yahudi ke Kristen. Jadi, Karl lahir dan dibesarkan dalam tradisi Kristen.

Cita-cita komunistik memang tidak lahir dari Marx. Banyak masyarakat kuno bersifat komunistik. Komunitas Kristen mula-mula itu digambarkan oleh salah satu pencatat tradisi mereka sendiri dengan kalimat begini: ”Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.” Karl Marx sendiri berpandangan bahwa masyarakat pemburu/peramu di zaman prapertanian, misalnya komunitas-komunitas Indian di Amerika, adalah komunistik. Bahkan Marx juga, setelah membaca karya Thomas Stamford Raffles, History of Java, menyimpulkan bahwa perdesaan Jawa pra-Belanda bersifat komunistik.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000