Ujian Berbasis Komputer Bisa Diikuti 200.000 Orang
Oleh
·2 menit baca
Ketua Panitia Pusat SNMPTN/SBMPTN 2018 Ravik Karsidi mengatakan, seleksi masuk PTN terus dibenahi. Tahun ini, tes tertulis diperbanyak dengan sistem komputer. Tahun lalu baru bisa untuk 21.500 peserta. Tahun ini dinaikkan 10 kali lipat.
”Yang berbasis kertas tetap disediakan, tetapi setiap tahun terus berkurang,” kata Ravik Karsidi yang juga Rektor Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Penyelenggaraan tiga jalur masuk PTN tahun ini tidak berbeda dari tahun sebelumnya. Ada 85 PTN yang ikut serta dalam seleksi nasional. Jalur prestasi kuotanya minimal 30 persen, jalur tertulis minimal 30 persen, sedangkan jalur mandiri maksimal 30 persen.
Dibuka hari ini
Ravik mengatakan, seleksi lewat portofolio atau rapor dan prestasi lainnya untuk siswa SMA/SMK sederajat lewat SBMPTN mulai dibuka secara daring pada hari Sabtu (13/1).
Sekolah harus memasukkan data siswa di pangkalan data sekolah dan siswa. Tahun lalu terdata 14.790 sekolah yang berpartisipasi dengan jumlah pendaftar 130.854 orang di jalur SNMPTN. Tahun ini cakupan jumlah sekolah dan pendaftar ditargetkan naik.
Menurut Ravik, untuk seleksi masuk SNMPTN dan SBMPTN, nilai ujian nasional ataupun ujian sekolah berbasis nasional jenjang SMA/SMK derajat tidak diperhitungkan. Sebab, pelaksanaan ujian tidak sesuai dengan jadwal seleksi di PTN.
”Jika PTN mau pakai di seleksi mandiri, bisa saja. Kalau untuk SNMPTN dan SBMPTN agak sulit karena pelaksanaan UN dan USBN belum selesai. Jika siswa tidak lulus dari sekolah, mereka yang sebelumnya dinyatakan diterima di PTN dibatalkan kelulusannya,” kata Ravik.
Sementara itu, Ketua Majelis Rektor PTN Indonesia Kadarsah Suryadi mengatakan, seleksi bersama di PTN tetap menjadi komitmen semua PTN di Indonesia untuk menjaga persatuan-kesatuan dan kemajemukan bangsa.
Menurut Ravik, untuk jangka panjang, pusat layanan tes untuk seleksi masuk PTN kini dipersiapkan. Ditargetkan tahun 2019 bisa berjalan. Ada satu pusat tes dan cabang-cabang di daerah.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir dalam acara itu mendorong terobosan baru dalam penyelenggaraan seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
”Perbaikan dalam seleksi masuk PTN harus disiapkan untuk mengantisipasi persaingan dengan masuknya PT asing di Indonesia. Di sisi lain, ada peluang juga bagi PTN untuk merekrut mahasiswa asing,” kata Nasir.