Pemerintah Ceko memberikan penghargaan kepada lima anak Indonesia dalam ajang International Children’s Exhibition of Fine Arts Lidice 2017. Karya kelima anak tersebut terpilih dari 25.690 peserta dari seluruh dunia.
JAKARTA, KOMPAS - Penganugerahan penghargaan honourable mention diberikan secara langsung oleh Duta Besar Ceko untuk Indonesia Ivan Hotek dalam sebuah perjamuan di kediamannya di Jakarta, Senin (15/1). Kelima anak yang menerima penghargaan tersebut adalah Almeira Anindita, Kevin Arya, dan Matthew Marthen Kurnia dari Ananda Visual Art School, Bandung, serta Sabiya Atmariani Putri dari SD Muhammadiyah Gresik Kota Baru 1 dan Athaya Arif Endra dari SMP Muhammadiyah 12 Gresik Kota Baru.
Ajang International Children’s Exhibition of Fine Arts Lidice 2017 yang mengangkat tema ”Travelling” diikuti 25.690 anak- anak dari 83 negara. Dari jumlah tersebut, tim kurator akhirnya memilih 1.289 karya pilihan termasuk lima karya anak-anak Indonesia tersebut. Selain mendapatkan penghargaan, karya-karya yang terpilih dipamerkan di Galeri Lidice, Ceko, pada 1 Juni hingga 30 November 2017.
Kevin Arya merupakan peserta terkecil berusia 5 tahun asal Indonesia yang sekarang baru duduk di Taman Kanak-kanak B BPK Penabur Bandung. Setelah mengikuti kursus sekitar 7 bulan di Bandung, Kevin coba mengikuti kompetisi ini dan akhirnya turut lolos sebagai penerima penghargaan honourable mention dari Pemerintah Ceko.
Sementara itu, Almeira Anindita, siswi Kelas 1 Al Azhar Bandung, karya lukisannya bergambar orang berenang juga dipilih kurator sebagai penerima penghargaan. ”Almeira mengikuti kursus sekitar setahun dan setelah mencoba ikut kompetisi ini ternyata bisa lolos,” kata Ahmado, ayah Almeira.
Almeira Anindita, siswi Kelas 1 Al Azhar Bandung, karya lukisannya bergambar orang berenang juga dipilih kurator sebagai penerima penghargaan.
Satu anak asal Bandung, Matthew Marthen Kurnia, yang merupakan anak berkebutuhan khusus, juga berhasil mendapatkan penghargaan serupa. Siswa Sekolah Anak Berkebutuhan Khusus Puspa Terang Nusantara, Bandung, ini berlatih melukis sejak dua tahun lalu ketika ia masih berusia 8 tahun.
Dua anak lain, yaitu Sabiya Atmariani Putri dan Athaya Arif Endra yang berasal dari Gresik juga mendapatkan penghargaan honourable mention. Jika empat anak lainnya membuat karya lukisan, Athaya membuat karya fotografi berupa gambar berupa sepeda kayuh yang sarat dengan dagangan sayur mayur.
Sebelumnya, sembilan karya anak Indonesia juga mengikuti International Children’s Exhibition of Fine Arts Lidice 2016. Karya mereka terpilih dari 18.075 peserta asal 77 negara. Dari jumlah ini, 1.390 karya terpilih mendapat penghargaan dan medali serta dipamerkan selama enam bulan di Lidice.
Mengenang korban
Ivan mengatakan, International Children’s Exhibition of Fine Arts Lidice diselenggarakan sejak 45 tahun lalu. ”Pameran akbar seni ini sebenarnya sudah digelar rutin sejak 1967 di Lidice, tetapi kemudian berkembang lebih luas menjadi kegiatan berskala internasional sejak tahun 1973,” katanya.
International Children’s Exhibition of Fine Arts Lidice dibuka setiap tahun untuk mengenang anak-anak Lidice yang menjadi korban pembunuhan tentara Nazi, Jerman, pada Perang Dunia II. Pada 10 Juni 1942, sebanyak 82 anak Desa Lidice tewas dibunuh tentara Nazi dalam sebuah kamar gas Chelmno. Pembunuhan massal ini merupakan aksi balas dendam Nazi setelah salah satu perwiranya, Reinhard Heydrich, tewas setelah mobilnya dilempar granat oleh dua militan Ceko, 27 Mei 1942.
”Anak-anak yang tak berdosa menjadi korban dari kekejaman perang. Peristiwa tragis di Lidice mengingatkan kita semua bahwa perang dan kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi bagi terwujudnya perdamaian. Cekoslowakia telah terpisah dengan damai karena kami bisa saling bicara satu sama lain dan mengedepankan negosiasi daripada upaya-upaya kekerasan,” kata Ivan.
Karena itu, untuk mengenang dan mengajak dunia agar terus- menerus menjaga perdamaian, Pemerintah Ceko rutin menggelar International Children’s Exhibition of Fine Arts Lidice. Lidice adalah sebuah desa di
Distrik Kladno, sekitar 30 kilometer dari Praha, ibu kota Ceko. (abk)