Jujur, Disiplin, dan Tanggung Jawab Kunci Kemandirian
Oleh
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebagian besar anak-anak yang mengalami disfungsi sosial kesulitan beradaptasi dengan kehidupan di panti asuhan. Kebebasan yang mereka temukan di jalanan harus berbenturan dengan kebiasaan dan lingkungan baru.
Masalah itu dialami anak-anak Panti Asuhan Griya Asih, Jakarta Pusat.
Alexander Joseph Suwardi, Ketua Yayasan Griya Asih, mengatakan, sebagian besar anak-anak yang baru masuk panti asuhan tidak memiliki kebiasaan bertanggung jawab.
”Mereka terbiasa hidup bebas di jalanan yang tanpa aturan,” kata Alexander saat di temui di Panti Asuhan Griya Asih, Jumat (23/2).
Alexander mengatakan, butuh proses panjang untuk mengubah kebiasaan anak-anak tersebut. Bahkan, tidak sedikit anak asuhnya yang telah berproses lebih dari setahun kembali melakukan kebiasaan buruk seperti ketika hidup di jalanan.
”Butuh pendekatan personal dalam pendampingan tersebut agar mereka dapat bertanggung jawab,” kata Alexander.
Ia menjelaskan, untuk dapat belajar bertanggung jawab, anak-anak harus memulainya dengan kejujuran dan disiplin.
Menurut Alexander, kejujuran dan kedisiplinan tersebut dimulai dengan hal-hal kecil dalam kebiasaan sehari-hari. Kedua hal itu akan memupuk anak menjadi lebih bertanggung jawab sehingga dapat hidup mandiri.
Alexander mengatakan, sebagian besar anak asuhnya yang mampu melakukan ketiga hal tesebut dapat hidup mandiri dan berprestasi di dunia kerja. Namun, ada juga yang tidak mampu menghidupi ketiga nilai tersebut dan memutuskan kembali ke jalanan.
”Mereka yang kembali ke jalanan karena lebih tertarik mencari uang daripada memperbaiki kebiasaannya dalam menjalani hidup,” kata Alexander. (DD08)