Menteri PPPA Prihatian Perempuan dan Anak Dilibatkan
Oleh
Sonya Hellen Sinombor
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise mengecam dan mengutuk keras aksi terorisme melalui serangan bom bunuh diri di Kota Surabaya, yang menelan korban jiwa termasuk anak-anak. Yohana menyatakan prihatin karena ada perempuan dan anak-anak yang dilibatkan sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri.
“Saya sudah ingatkan pada tahun-tahun lalu kepada staf di kementerian kami sampai ke daerah-daerah bahwa hal ini harus mendapat perhatian kami. Anak dan perempuan dalam radikalisme, juga sudah diingatkan dalam survei Wahid Fondation,” ujar Yohana di Jakarta, Senin (14/5/2018), menanggapi serangan bom bunuh diri di Surabaya.
Pada kesempatan tersebut Yohana juga menyampaikan dukacita atas tragedi kemanusiaan di Kota Surabaya. “Kami juga menyampaikan prihatin yang mendalam, karena perempuan dan anak-anak dilibatkan sebagai pelaku peledakan bom bunuh diri. Karena kalau anak dilibatkan itu sudah melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak. Karena itu kami mengingatkan masyarakat agar tidak melibatkan anak dan perempuan dalam aksi terorisme dan radikalisme,” ujar dia.
Karena itu, Yohana meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut dan mendukung gerakan tagar #KamiTidakTakut, #BersatuLawanTeroris. Ia juga mengimbau seluruh masyarakat agar tidak mudah terprovokasi, membangun komunikasi positif, dan tetap meningkatkan waspada.
Kepada perempuan, Yohana menyampaikan anak-anak dan perempuan yang menjadi korban serangan bom bunuh diri di Surabaya harus mendapat perawatan dan pemulihan atas trauma.
Kepada seluruh perempuan di Indonesia, Yohana mengimbau untuk mengembangkan potensinya menjadi perempuan mandiri dan terlibat dalam berbagai sektor pembangunan, sehingga tidak mudah dipengaruhi oleh paham-paham radikal.