JAKARTA, KOMPAS — Adaptasi di era disrupsi dengan hadirnya Revolusi Industri 4.0 tidak semata-mata dengan menguatkan dan memasifkan teknologi pembelajaran berbasis digital, seperti massive open online courses atau latihan atau kursus berbasis web secara masif. Pendidikan mestinya mampu memelopori gerak balik untuk mendekatkan perjumpaan antarmanusia, mengembalikan lagi ke dalam, dan literasi.
Oleh karena itu, esensi dari pendidikan tetap harus dipertahankan, utamanya dalam mendidik pikiran, perasaan, emosi, dan cara manusia bertindak.
Hal itu disampaikan pengajar Universitas Negeri Jakarta, Robertus Robet, dalam orasi ilmiah berjudul ”Revolusi Industri 4.0, Refleksivitas, dan Masa Depan Kemanusiaan” di acara Sidang Senat terbuka dalam rangka Dies Natalis Ke-54 UNJ di Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Hadir dalam acara ini antara lain Pelaksana Tugas Rektor UNJ Intan Ahmad serta Inspektur Jenderal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Jamal Wiwoho mewakili Menristek dan Dikti Mohammad Nasir.
Robertus memaparkan, Revolusi Industri 4.0 memiliki daya ubah yang lebih cepat, lebih luas, masif, dan merasuk. Bahkan, kemampuan kognitif manusia kini mulai digantikan kecerdasan buatan. Kondisi ini menimbulkan pertanyaan, apakah perubahan yang terjadi mampu membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik dan berbahagia serta lebih adil.
Menurut Robertus, tantangan dalam menyiapkan manusia juga menjadi hal yang penting dibahas, termasuk kaitannya dengan adaptasi di dunia pendidikan. Budaya digitalisasi dalam industri media membuat manusia kini berespons secara pendek, mengikuti informasi/berita yang susul-menyusul tiap hari. Manusia menjadi kurang menghargai kedalaman dan basis fundamental dari tindakan.
Intan Ahmad mengatakan, salah satu dampak Revolusi Industri 4.0 di dunia pendidikan muncul tantangan untuk menyampaikan pengajaran yang tidak seragam ke banyak siswa di dalam kelas. Namun, setiap siswa dapat memilih apa yang ingin mereka pelajari, sesuai minat dan kemampuannya. ”Pendidikan kita pun akan beradaptasi,” katanya. (ELN)