logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanSaat Calon Guru SD Main...
Iklan

Saat Calon Guru SD Main Ketoprak

Oleh
Ninok Leksono
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VdZTgr7NHeDmfc9MOEEFKgOBl10=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2F20180516_KETOPRAK_A_web.jpg
R INDRIASWARI

Salah satu adegan Ketoprak “Kidung Tahta Asmara” yang dipentaskan di Auditorium Universitas Slamet Riyadi, Solo, Sabtu (12/5) malam. Martapura yang jadi antek VOC tampak tengah ditangkap oleh rakyat.

Dari sisi lakon, Kidung Tahta Asmara mungkin terdengar menggugah. Kisahnya tentang Keraton Surakarta saat diperintah Paku Buwono II yang pro-VOC. Timbul keresahan yang makin luas di kalangan bangsawan keraton, juga di kalangan rakyat. Mereka berpandangan PB II beserta kroninya naif karena menganggap VOC/Belanda hadir untuk berdagang, padahal sebenarnya untuk menjajah.

Menurut kesaksian rakyat, sejak kompeni datang ke Surakarta, suasana berubah total. Kompeni menguasai pasar, jual-beli harus lewat orang Belanda dengan harga jauh lebih tinggi, sementara harga jual hasil petani anjlok. Saat itulah mulai terdengar suara bersatu melawan penjajah. Dalam kaitan inilah mereka mendengar perlawanan Raden Mas Said.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000