logo Kompas.id
Pendidikan & KebudayaanKonservatisme Tidak untuk...
Iklan

Konservatisme Tidak untuk Dipolitisasi

Oleh
Laraswati Ariadne Anwar
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fbn2KVepodGGI5fhgFCD-E0J1wI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2FIMG_20180706_184918.jpg
KOMPAS/LARASWATI ARIADNE ANWAR

Sumanto Al Qurtuby, antropolog dari King Fahd University of Petroleum and Mineral, Arab Saudi.

JAKARTA, KOMPAS — Paham konservatisme sudah ada sejak lama di Indonesia dan merupakan bagian dari keragaman bangsa. Hal yang perlu dijaga ialah agar konservatisme tidak dipolitisasi hingga menjadi paham yang ekstrem.

"Sejak belum merdeka, gagasan konservatif sudah menjadi bagian dari sejarah Indonesia. Organisasi-organisasi Islam di Nusantara menganut berbagai paham, mulai dari moderat hingga konservatif," kata Sumanto Al Qurtuby, antropolog dari King Fahd University of Petroleum and Mineral di Arab Saudi, ketika memberi kuliah umum di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia, Jakarta, Jumat (6/7/2018). Ia memberi kuliah berjudul "Antara Moderatisme dan Ekstremisme: Tren dan Perubahan Pola Keislaman di Arab dan Indonesia".

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000