Lendi, Jonathan, dan "Elvira Madiga"

KOMPAS/NINOK LEKSONO

Pianis Jonathan Kuo (kanan) bersama Konduktor Iswargia R Sudarno seusai Konser Young Steinway Artist Gala Concert di Aula Simfonia Jakarta, Minggu (7/10).

Lendi adalah panggilan akrab Iswargia R Sudarno, pianis dan pedagog musik, yang kemudian juga dikenal sebagai dirigen orkestra. Minggu (7/10) petang, ia memimpin pergelaran “Young Steinway Artist Gala Concert” di Aula Simfonia Jakarta.

Petang itu, Lendi sebagai konduktor mengawali konsernya dengan memainkan karya Tchaikovsky yang termasyhur, yakni musik balet The Nutcracker (Pemecah Kenari). Ada empat petikan yang dimainkan dengan apik oleh Orkes Jakarta Sinfonietta yang beranggotakan 53 pemain.

Didukung oleh instrumentalis piawai, orkestra yang didirikan tahun 2015 ini mampu menghadirkan bunyi instrumen tunggal yang indah, namun juga ansambel yang selaras dan bertenaga. Setelah petikan dari The Nutcracker, Lendi menghadirkan pianis remaja Jonathan Kuo sebagai solois, yang petang itu "memikul beban" tidak main-main, yakni memainkan konserto Mozart (No 21 dalam C Mayor K467) dan Konserto Tchaikovsky (No 1 dalam B-flat Minor Opus 23).

Untuk genre konserto piano, dua konserto di atas termasuk yang amat legendaris. Konserto Mozart juga dikenal sebagai ‘Elvira Madigan’, dari nama seorang akrobatis pejalan tali yang riwayat tragisnya diangkat dalam film produksi tahun 1967. Film ini mengangkat bagian kedua (Andante) dari konserto yang sangat anggun. (Britannica.com)

Menurut pianis Singapura Wang Ming-Shan yang menulis buku program, karena Mozart tidak meninggalkan kadenza – bagian improvisasi untuk menampilkan kehebatan virtuositas sang solois -, Jonathan – atas arahan Lendi – membuat improvisasi tersebut, yang diakui Lendi sangat bagus.

Jonathan juga menjawab tantangan memainkan konserto piano No 1 karya Tchaikovsky dengan penuh percaya diri. Ini sudah ia perlihatkan dari saat ia membuka konserto dengan bagian satu – Allegro non troppo e molto maestoso - yang gagah menggugah itu.

Oleh capaian dan kecakapannya, antara lain memenangi sejumlah kompetisi penting internasional, oleh pembuat piano terkemuka di dunia Steinway & Sons mengangkat Jonathan Kuo sebagai Young Steinway Artist sejak Oktober 2018. Satu lagi prestasi anak muda Indonesia yang sangat mengagumkan.