JAKARTA, KOMPAS — Isu pemberdayaan perempuan merupakan salah satu target yang harus dicapai Indonesia dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Untuk mencapai hal tersebut, partisipasi aktif perempuan harus ditingkatkan melalui pemberdayaan perempuan yang melibatkan berbagai pihak, pemerintah maupun pihak swasta.
Kolaborasi perusahaan swasta dengan komunitas perempuan yang membangun kemitraan bersama kaum perempuan dan para ibu, memberikan dampak yang besar bagi kemajuan perempuan dan komunitas perempuan.
"Saya meyakini perempuan Indonesia adalah perempuan yang mandiri dan kuat," ujar Martha Tilaar, pengusaha kosmetika dan jamu, pada Diskusi Pemberdayaan Perempuan untuk Percepatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Indonesia, Rabu (17/10/2018) di Jakarta.
Martha Tilaar pada September 2018 lalu di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, dipilih oleh United Nasional (UN) Global Compact sebagai salah satu dari sepuluh Sustainable Development Goals (SDG) Pioneers 2018.
Martha dinilai oleh lembaga PBB yang menangani inisiasi kebijakan strategis perusahaan swasta tersebut sebagai tokoh yang terlibat aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan perempuan, salah satunya mengajarkan lebih dari 6.000 perempuan untuk mendapatkan keahlian, mencegah mereka menjadi korban perdagangan manusia yang terkadang disamarkan sebagai pencari tenaga kerja lokal.
Bisnis kecantikan yang dijalankan selama lima dekade tersebut mengubah hidup banyak perempuan melalui pengadaan lapangan pekerjaan dan pengadaan usaha.
"Suatu kehormatan bagi saya menjadi salah satu SDG Pioneers 2018, tetapi juga amanah untuk semakin bekerja keras dan kreatif menciptakan bisnis yang berkelanjutan, yang tidak hany amemikirkan profit tetapi juga berdampak positif bagi manusia dan lingkungan hidup," kata Martha.
Menurut Martha, sejak jaman dulu perempuan Indonesia telah hadir mewarnai perjalanan bangsa Indonesia, menjadi sosok yang mandiri dan kuat, bahkan sejumlah perempuan memimpin dan melawan penjajah hingga Indonesia meraih kemerdekaan.
Kemandirian dan kekuatan perempuan Indonesia tersebut harus terus dipertahankan, agar perempuan berperan di berbagai sektor termasuk dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Pada diskusi yang digelar Indonesia Global Compact Network (IGCN) bersama Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas dan Martha Tilaar Grup, Direktur Sustainability and Stakeholder Engagement APP Sinar Mas, Elim Sritaba mengungkapkan semangat yang dimiliki Martha untuk memberdayakan perempuan dan melestarikan tanaman obat, kosmetik dan aromatik memberikan peluang kepada perusahaan seperti APP Sinar Mas, untuk bekerja sama.
Peserta dan pembicara Diskusi Pemberdayaan Perempuan untuk Percepatan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) di Indonesia, Rabu (17/10/2018) di Jakarta, foto bersama.YW Junardy, Presiden IGCN mengungkapkan program pemberdayaan perempuan telah menjadi salah satu fokus IGCN bersama bisnis dan hak asasi manusia, air, hak anak dalam bisnis. “Kami berharap kemitraan ini dapat menginspirasi organisasi lain untuk bekerja bersama demi pencapaian SDGs,” kata Junardy.
Hadir juga dalam acara tersebut Ghafur Akbar Dharma Putera (Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Perlindungan Perempuan dan Anak, Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) dan Ratna Susianawati (Asdep Bidang Kesetaraan Gender dalam Infrastruktur dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).