JAKARTA, KOMPAS—- Indonesia meraih juara umum di ajang kompetisi “World Skills Asia (WSA)” Tahun 2018. Kompetisi yang diikuti 19 negara Asia ini merupakan ajang kompetisi keterampilan yang diikuti siswa atau lulusan Sekolah Menengah Kejuruan.
Tim Indonesia berhasil memborong enam medali emas dan tiga medali perak. "Capaian ini sangat membanggakan, melebih target yang ingin dicapai, dengan perolehan medali 3 emas dari 17 ajang yang dilombakan," kata Direktur Pembinaan SMK, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan M Bakrun, di Jakarta, Minggu (2/12/2018).
Bakrun menjelaskan World Skills Asia merupakan ajang kompetisi yang diselenggarakan dua tahun sekali. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing Asia dan meningkatkan persaudaraan di antara negara-negara Asia.
Kompetisi WSA tahun ini dilaksanakan pada 24-29 November 2018 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang di diikuti 19 negara. Peserta berasal dari Taiwan, Uni Emirat Arab, Korea Selatan, Indonesia, Bahrain, Oman, Arab Saudi, Malaysia, Kuwait, Mesir, Rusia, Belarus, Barbados, Jerman, India, Belgia, Amerika Serikat, Finlandia, dan Brasil.
Tim Indonesia yang merupakan lulusan SMKN 3 Boyolangu, SMKN 2 Kendal, SMKN 4 Surakarta, SMKN Bandung, SMKN 2 Banyumas, SMKN 2 Kota Serang, SMKN 2 Sukohardjo, SMK PGRI 3 Malang, dan SMK Immanuel, disambut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/12/2018) malam. Turut mendampingi yakni Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad, dan Direktur Pembinaan SMK dan M Bakrun.
"Prestasis siswa SMK kita tentunya sangat membanggakan. Saya sudah lapor Bapak Presiden dan Beliau ucapkan selamat dan ikut bangga. Pesan Beliau supaya capaian ini bisa dijadikan standar untuk seluruh lulusan SMK. Para siswa kita memiliki kemampuan yang sama dengan para juara-juara kita,” kata Muhadjir.
Adapun enam siswa yang berhasil mendapatkan medali emas, yakni Luki Centuri untuk bidang lomba Web Design; Firli Rizki untuk bidang lomba Electrical Installation; Rizki Muhammad untuk bidang lomba IT Network System Administration; Hengky Sanjaya untuk bidang lomba IT Software Solution for Business; Isnaeni Wulandari untuk bidang lomba Fashion Technology; dan A Nur Fatkhul Cholbi untuk bidang lomba Refrigeration and Air Conditioning.
Sementara itu, medali perak diraih oleh Salyan Alqosomi untuk bidang lomba Welding; Mustaqim untuk bidang lomba Automobile Technology, dan M Khairul Abdulloh untuk bidang lomba Electronics.
Para siswa peraih medali emas mendapatkan penghargaa dari Kemendikbud berupa pelakat dan uang pembinaan sebesar Rp 27 juta. Adapun untuk peraih medali perak diberikan pelakat dan uang pembinaan sebesar Rp 22 juta. Selain itu, kepada seluruh peraih medali, juga akan diberikan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, baik di dalam negeri ataupun di luar negeri, sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.
Persiapan untuk mengikuti ajang WSA tahun ini, ujar Bakrun, dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud bekerja sama dengan Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Pendidikan/Pusat Pengembangan Pendidikan Kejuruan (PPPPTK) Bidang Otomotif dan Elektronika di Malang. Selain itu, didukung mitra sponsor dari Pusat Pelatihan Garmen Bandung, UNIKOM, PT Aditama Karsa, PTINTI, Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja, OTO Flash Jakarta, PT Astra Daihatsu Motor, dan Universitas Bina Nusantara. Pelatihan yang dilakukan institusi partner mengacu pada standar kompetensi internasional.
"Untuk kompetisi kejuruan selanjutnya, Indonesia akan mempersiapkan diri mengikuti kompetisi Internasional di Rusia tahun 2019," jelas Bakrun.