”Kim Soo Ri” Menang Ide Cerita Terbaik Film Mahasiswa 2019
Film pendek karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berjudul ”Kim Soo Ri” memenangi kategori ide cerita terbaik Festival Film Mahasiswa Indonesia 2019 yang diselenggarakan di Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung. Ide cerita tersebut dinilai menarik karena mengingatkan generasi muda untuk tetap mencintai budaya Indonesia di tengah gempuran budaya K-Pop. Selain itu, film ini juga menyabet lima nomine kagetori yang dilombakan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Film pendek karya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang berjudul Kim Soo Ri memenangi kategori ide cerita terbaik Festival Film Mahasiswa Indonesia atau FFMI 2019 yang diselenggarakan di Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya Lampung. Ide cerita tersebut dinilai menarik karena mengingatkan generasi muda untuk tetap mencintai budaya Indonesia di tengah gempuran budaya Korean Pop atau K-Pop. Selain itu, film itu juga menyabet lima nomine kagetori yang dilombakan.
Film berdurasi 10 menit berjudul Kim Soo Ri tersebut buatan kelompok praktikum Route Cinema, mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Film tersebut diproduseri Eka Aprilda Astrid dan disutradarai Septiani Lukita, yang juga merupakan penulis naskah film.
Kim Soo Ri sendiri merupakan film tentang Sri, siswa SMP dari keluarga sederhana yang tengah gandrung-gandrungnya dengan K-Pop. Ia menggemari film dan musik-musik Korea. Kim Soo Ri merupakan ”nama Korea” dari Sri, tokoh utama film.
Suatu ketika, saat guru seni budaya di sekolahnya baru, Sri mendapat tantangan untuk menyanyi di depan kelas. Sri merasa senang karena guru baru tersebut ganteng. Sayangnya, Sri harus menanggung malu karena saat di muka kelas lagu Korea yang dinyanyikannya tidak disukai oleh sang guru. Sri pun diminta belajar lagu ”Rayuan Pulau Kelapa”.
Ini kebanggaan untuk kami. Sebab, baru pertama kali kami mengikuti festival film di tingkat nasional. Semoga ini menjadi start awal yang bagus baik untuk Route Cinema dan dapat memicu mahasiswa lainnya untuk dapat menghasilkan sebuah karya film yang inspiratif.
Bagian akhir film mempertontonkan Sri bisa menyanyikan lagu ”Rayuan Pulau Kelapa” dengan suara sangat bagus. Semua teman dan gurunya pun kagum.
Masuk 60 besar
Dari ratusan peserta kompetisi FFMI, Kim Soo Ri berhasil masuk 60 besar terbaik dan berlanjut ke tahap 20 besar. Di sana, kelompok mahasiswa UMM itu mempresentasikan film yang dibuat pada 2017 tersebut.
Akhirnya film tersebut berhasil menjuarai kategori ide cerita film pendek terbaik FFMI 2019 serta masuk dalam lima nomine (dari 10 nomine penghargaan yang diperebutkan), yaitu Aktris Film Mahasiswa Terbaik, Penata Musik Film Mahasiswa Terbaik, Ide Cerita Film Mahasiswa Terbaik, Penyunting Gambar Film Mahasiswa Terbaik, dan Film Mahasiswa Terbaik.
”Pesan yang terkandung dalam film ini sesuai tema FFMI tahun ini, yaitu ’Indonesia Gemilang’. Film ini bercerita tentang betapa banyaknya kebudayaan Indonesia yang patut dilestarikan di tengah terpaan budaya luar (K-pop),” kata Septiani Lukita, sutradara film.
Lukita mengaku, meski hanya memenangi nomine, timnya bangga dengan raihan tersebut. ”Ini kebanggaan untuk kami. Sebab, baru pertama kali kami mengikuti festival film di tingkat nasional. Semoga ini menjadi start awal yang bagus baik untuk Route Cinema dan dapat memicu mahasiswa lainnya untuk dapat menghasilkan sebuah karya film yang inspiratif,” katanya.
Pesan yang terkandung dalam film ini sesuai tema FFMI tahun ini, yaitu ’Indonesia Gemilang’. Film ini bercerita tentang betapa banyaknya kebudayaan Indonesia yang patut dilestarikan di tengah terpaan budaya luar (K-pop).
Rahadi, pembimbing tim tersebut, berharap mahasiswa UMM bisa melahirkan karya-karya film berkualitas lainnya. ”Saya harap ini dapat menjadi pemicu untuk mahasiswa lain agar dapat melahirkan karya film yang berkualitas selanjutnya. Selain itu, dapat memicu mahasiswa dalam melakukan riset yang sedang berkembang di masyarakat sebelum diaplikasikan dalam sebuah film,” ujarnya.