Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta gencar bersosialisasi penyusunan soal ujian sekolah sehingga soal diperkirakan kelar pekan depan. Setelah itu, mereka akan mulai fokus mempersiapkan ujian sekolah pada April 2020.
Oleh
MEDIANA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kisi-kisi ujian sekolah penentu kelulusan siswa telah selesai dibahas oleh kelompok guru di tingkat nasional. Namun, kecepatan finalisasi pembuatan naskah soal ujian di tiap provinsi berbeda.
Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Heru Purnomo, Minggu (16/2/2020), di Jakarta, menceritakan, di wilayah DKI Jakarta, sejak awal Februari 2020, dinas pendidikan provinsi sudah gencar bersosialisasi. Diskusi guru berlangsung kondusif sehingga diperkirakan soal ujian sekolah sudah selesai disusun pekan depan. Setelah itu, mereka akan mulai fokus mempersiapkan ujian sekolah pada April 2020.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Merdeka Belajar dalam Penentuan Kelulusan Peserta Didik dan Pelaksanaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021. Surat edaran ini dikeluarkan tanggal 7 Februari 2020 dan ditujukan kepada gubernur, bupati, dan wali kota seluruh Indonesia.
Untuk penentuan kelulusan, Sekretaris Jenderal Mendikbud Ainun Naim mengatakan, Surat Edaran Mendikbud No 1/2020 berisi ada lima imbauan. Salah satu contoh imbauan ialah satuan pendidikan yang belum siap membuat bahan ujian sekolah dapat menggunakan bahan penilaian yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti soal-soal yang dibuat oleh Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Imbauan lain ialah dinas pendidikan tidak dapat memaksa satuan pendidikan untuk menggunakan bahan tertentu dalam pelaksanaan ujian sekolah.
”MGMP di DKI Jakarta sangat responsif dengan adanya Surat Edaran Mendikbud No 1/2020. Mereka juga aktif berkoordinasi di setiap pembahasan kisi-kisi,” ujar Heru.
Daerah jaringan FSGI lainnya, seperti Bengkulu, Medan, dan Garut, juga sudah aktif membahas soal ujian sekolah. MGMP di wilayah tersebut aktif.
Heru mengakui ada MGMP yang sampai sekarang belum aktif. Sebagai contoh, MGMP tingkat provinsi yang pengurus dan pesertanya adalah sejumlah guru sekolah menengah atas (SMA) yang tempat tinggalnya jauh. Hambatan jarak lokasi ini mengakibatkan proses pembahasan tidak berjalan lancar.
”Jika berdasarkan kisi-kisi, naskah soal ujian pekan ini atau mendatang semestinya sudah selesai. Dengan demikian, naskah ujian sekolah sudah siap dan harus disimpan serta dijaga kerahasiaannya,” katanya.
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Unifah Rosyidi berpendapat, peran dinas pendidikan tetap perlu dimaksimalkan dalam proses persiapan ujian sekolah. Misalnya, pendampingan proses perumusan final naskah soal ujian sekolah. Apalagi, standar MGMP belum semuanya sama.
Selain itu, menurut dia, antara satu sekolah dan lainnya memiliki standar mutu berbeda. Kompetisi antarsekolah adalah sesuatu yang lumrah sehingga kerap kali muncul kejadian orangtua ataupun siswa memfavoritkan sekolah tertentu.
Ujian menjadi bagian evaluasi tujuan pembelajaran. Kurikulum menjadi acuan utama. ”Jangan sampai proses persiapan ujian sekolah dibiarkan bebas berjalan tanpa pendampingan. MGMP tetap terus diberdayakan,” katanya.