Pemprov Papua Siapkan Buku Covid-19 bagi Pelajar di Pegunungan
Pemprov Papua menyiapkan ribuan buku tentang sosialisasi bahayanya penyakit virus korona jenis baru dan upaya pencegahannya. Buku ini bagi para pelajar di kawasan pegunungan yang minim akses layanan Internet.
Oleh
FABIO COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Papua menyiapkan ribuan buku untuk didistribusikan bagi pelajar di empat kabupaten. Buku ini memuat pengetahuan pencegahan virus korona jenis baru atau Covid-19 bagi pelajar di daerah yang tidak memiliki jaringan internet memadai.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua Christian Sohilait seusai peluncuran buku tentang Covid-19 di Jayapura, Selasa (21/4/2020). Sampai hari ini, pihaknya sudah mencetak 1.000 buku pengetahuan tentang Covid-19 dan dalam proses pencetakan 3.000 buku.
Ia mengungkapkan, ribuan buku akan didistribusikan bagi pelajar di empat kabupaten di kawasan pegunungan tengah Papua, yakni Jayawijaya, Lanny Jaya, Tolikara, dan Yalimo.
Kami memilih empat daerah ini karena para pelajar di sana tak bisa belajar secara online. Sebab, jaringan internet di empat daerah ini belum memadai Christian Sohilait.
Sementara pelajar dari Jayapura dan sekitarnya bisa mengambilnya secara langsung di kantor Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua.
”Kami memilih empat daerah ini karena para pelajar di sana tak bisa belajar secara online. Sebab, jaringan internet di empat daerah ini belum memadai,” ujarnya.
Christian pun mengungkapkan, persentase berjalannya sektor pendidikan di Papua hanya mencapai 47 persen pada tanggal wabah korona. Sebanyak 53 persen aktivitas pendidikan tidak berjalan baik di daerah pedalaman karena minimnya fasilitas layanan internet.
Ia menyatakan, Dinas Pendidikan, Perpustakaan, dan Arsip Daerah Provinsi Papua telah bekerja sama dengan lembaga Unicef untuk menyiapkan 47 judul buku untuk siswa sekolah dasar di daerah yang tidak terjangkau layanan internet. Setiap buku dicetak sebanyak 1.000 eksemplar.
”Kami akan menyiapkan sebanyak 47.000 buku bagi siswa SD. Tujuannya untuk mengatasi kejenuhan para anak selama di rumah dengan membaca dan memastikan kegiatan belajar mereka tetap berjalan,” tambahnya.
Belajar dari rumah
Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Papua Muhammad Musaad mengatakan, seluruh program pendidikan yang terlaksana di Papua, seperti belajar dari rumah, sesuai arahan dari pemerintah pusat.
Diketahui, Provinsi Papua telah menetapkan kebijakan pembatasan sosial sejak 26 Maret 2020 lalu dan akan berakhir pada Kamis (23/4/2020) ini.
Dalam kebijakan ini, pesawat dan kapal yang mengangkut penumpang tidak diizinkan masuk ke Papua. Hanya pesawat dan kapal yang membawa peralatan kesehatan, tenaga medis, obat-obatan, dan barang pokok yang diizinkan memasuki wilayah Papua.
Terdapat juga sejumlah poin penting dalam kebijakan ini, antara lain aktivitas perkantoran pegawai negeri sipil dan kegiatan belajar di seluruh lembaga pendidikan dihentikan untuk sementara waktu.
Ketentuan lain melarang segala bentuk kegiatan pertemuan warga, aktivitas pedagang di toko, hingga pusat perbelanjaan dari pukul 06.00 hingga pukul 14.00 WIT. Tim Pengamanan dan Hukum Satgas Penanganan Korona berwenang menertibkan warga yang tidak melaksanakan physical distancing atau beraktivitas di dalam rumah saja.
”Kami akan menggelar rapat evaluasi pelaksanaan kebijakan pembatasan sosial pada Rabu (23/4/2020). Melalui rapat ini, kami akan menentukan kebijakan pembatasan sosial akan diperpanjang atau adanya revisi,” tutur Musaad.