Siswa Indonesia Sabet ”Absolute Winner” di Ajang Olimpiade Matematika Internasional Tuymaada
Indonesia meraih ”Absolute Winner” di ajang Olimpiade Matematika Internasional Tuymaada ke-27. Ini adalah pencapaian pertama kali yang patut diapresiasi.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Siswa SMA Ipeka Plus BSD, Stanve Avrilium Widjaja, meraih penghargaan ”Absolute Winner” pada Olimpiade Matematika Internasional Tuymaada ke-27 yang digelar pada 30 September-6 Oktober 2020 secara daring. Pencapaian ini menambah deretan prestasi anak Indonesia.
Stanve memperoleh nilai tertinggi di antara semua peserta. Ia juga meraih penghargaan ”Perfect Score” atau nilai sempurna dan ”Special Award for Elegant Solution”.
Sebelumnya, Stanve meraih medali emas di ajang Olimpiade Matematika Internasional (IMO) ke-61 pada 21-22 September 2020 yang digelar secara daring dari Saint Petersburg, Rusia. Pembinaan delegasi Indonesia untuk ajang itu dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Robert Widjaja, ayah Stanve, saat dihubungi pada hari Senin (12/10/2020) di Jakarta menceritakan, saat usia 2,5 tahun, anaknya telat bicara. Stanve baru bisa menyebut ’papa’ dan ’mama’, tetapi dia suka memperhatikan angka.
Sejak itulah, Robert memasukkan Stanve ke kursus bidang matematika. Sejak TK A, Stanve sudah sering keliling sekolah dan mal untuk mengikuti perlombaan matematika.
Begitu kelas I sekolah dasar, dia keliling universitas dalam dan luar negeri karena menjadi peserta kompetisi matematika. Selama sekolah dasar, Robert mengklaim anaknya meraih lebih dari 200 penghargaan.
”Sejak duduk di kelas IV sekolah dasar, Stanve mulai mengikuti kompetisi semacam olimpiade, misalnya Olimpiade Sains Nasional atau OSN,” kata Robert, menambahkan.
Dari sejumlah negara
Wakil Ketua I Yayasan Sinergi Mencerdaskan Tunas Negeri (Simetri) Surya Wijaya mengatakan, Olimpiade Matematika Internasional Tuymaada ke-27 diikuti 151 siswa dari Bulgaria, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Moldova, Romania, Singapura, dan Rusia. Mereka bersaing ketat memperebutkan dua medali emas, enam medali perak, enam medali perunggu, dan 11 medali ”Honorable Mention”. Pelaksanaan olimpiade dilakukan secara daring.
Selain Stanve, Elbert Benedict (siswa SMA Kristen Penabur Gading Serpong, Banten) dan Sandy Kristian Waluyo (SMA Kristen Penabur Cirebon) juga menorehkan prestasi.
Di Olimpiade Matematika Internasional Tuymaada, Elbert meraih medali perunggu dan ”Special Award for The Theoretical Technique Virtuosity”. Adapun Sandy meraih penghargaan ”Honorable Mention”.
”Soal matematika yang diberikan sangat sulit. Peserta dapat menyelesaikan satu dari delapan soal itu luar biasa,” kata Surya yang menjadi pembina tim Indonesia.
Olimpiade Matematika Internasional Tuymaada merupakan kompetisi berskala kecil, tetapi soal-soal yang diujikan berat. Kebanyakan peserta dari Federasi Rusia. Keberhasilan siswa Indonesia merupakan usaha kolektif, tetapi anaknya berjuang lebih ekstra.
Pertama kali
Ketua Pembina Tim Olimpiade Matematika Indonesia, Aleams Bara, mengatakan, penghargaan ”Absolute Winner” di Olimpiade Matematika Internasional Tuymaada merupakan pencapaian pertama kali bagi anak Indonesia. Mengikuti lomba seperti itu penting untuk menimba pengalaman bertanding dengan anak - anak dari negara lain.
”Siswa Indonesia yang meraih penghargaan lain juga harus diapresiasi. Prestasi mereka membanggakan,” ujarnya.
Menurut Bara, proses pembinaan siswa cukup baik. Ini terbukti dari medali emas yang secara konsisten diraih delegasi Indonesia di ajang IMO selama kurun waktu 2018-2020.
Dia memandang, anak-anak perlu ditambah pengalaman internasionalnya dengan mengikutkan mereka ke kompetisi bermutu. Setelah itu, pemerintah perlu ikut memperhatikan regenerasi pelatih dengan cara memanggil alumni peserta olimpiade matematika sehingga pembinaan terus berkelanjutan.
”Sebagian besar anak peserta olimpiade matematika tidak lagi bergelut di bidang matematika setelah lulus SMA. Mereka biasanya pindah menekuni ilmu komputer,” kata Bara.
Pelaksana Tugas Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbud Asep Sukmayadi mengucapkan selamat kepada ketiga siswa yang menorehkan prestasi di Olimpiade Matematika Internasional Tuymaada. Pencapaian tersebut menambah perolehan kebanggaan bagi Indonesia.
”Anak-anak Indonesia membuktikan tetap bisa tangguh dan kompetitif dalam kondisi sulit pandemi Covid-19,” kata Asep.