Penerimaan Mahasiswa Baru SBM ITB Tahun 2022 Tetap Berjalan
Kisruh di internal ITB terkait pencabutan hak swakelola SBM ITB tidak mengganggu penerimaan mahasiswa baru 2022. Proses akademik di ITB dijamin tetap berjalan baik.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Penerimaan mahasiswa baru Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung atau SBM ITB tahun 2022 tetap akan berlangsung normal. Sebab, keputusan penerimaan mahasiswa baru adalah kewenangan Rektorat ITB.
Pekan ini, pencabutan hak ”swakelola” SBM ITB yang dipermasalahkan Forum Dosen SBM ITB sejak tahun lalu berdampak pada keputusan para dosen di Forum Dosen SBM untuk tidak memberikan pelayanan seperti biasanya dengan meminta para mahasiswa belajar mandiri. Selain itu, Forum Dosen juga mengatakan penerimaan mahasiswa baru SBM ITB tahun 2022 terancam tidak dibuka jika kisruh internal ini tidak menemukan jalan keluar.
Sebelumnya, Perwakilan Forum Dosen SBM ITB, Achmad Ghazali, mengatakan, Forum Dosen SBM ITB tidak beroperasi seperti biasanya mulai 8 Maret 2022. Ini merupakan dampak konflik berkepanjangan setelah Rektor ITB Reini Wirahadikusumah mencabut hak swakelola SBM ITB tahun 2003 tanpa pemberitahuan dan kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan. Padahal, hak swakelola membuat SBM ITB bisa berkembang seperti saat ini.
”Kami bukan anti perubahan. Namun, harus dibicarakan betul bagaimana dampak perubahan ini terhadap kesejahteraan hingga pada perekrutan dosen ataupun menjalankan rencana strategis SBM ke depannya,” kata Achmad.
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto pada Kamis (10/3/2022) menyatakan, informasi yang menyatakan bahwa SBM ITB untuk sementara tidak menerima mahasiswa baru tidaklah tepat. Penerimaan mahasiswa baru ITB untuk seluruh program pendidikan, mulai dari sarjana (melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, SM-ITB, dan Internasional Undergraduate Program), pascasarjana, hingga program profesi tetap berlangsung normal seperti rencana, sesuai dengan informasi resmi di laman https://admission.itb.ac.id.
”Terkhusus kepada para siswa-siswi yang sudah memilih ITB, termasuk yang memilih SBM ITB pada SNMPTN 2022, tetap diproses sebagaimana mestinya, sesuai dengan jadwal Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi,” kata Naomi.
Seluruh aktivitas akademik di SBM ITB dimonitor secara ketat oleh pimpinan ITB. Apabila ditemukan pelanggaran berupa penurunan pelayanan akademik oleh dosen, ITB akan mengambil tindakan tegas dan Kantor Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB mengambil alih pelayanan akademik. ITB telah menyediakan hotline pengaduan.
Kami bukan anti perubahan. Namun, harus dibicarakan betul bagaimana dampak perubahan ini terhadap kesejahteraan hingga pada perekrutan dosen ataupun menjalankan rencana strategis SBM ke depannya.
Menurut Naomi, saat ini ITB tetap melakukan upaya terbaik untuk menjalankan seluruh program akademik agar tidak merugikan mahasiswa. Proses pendidikan dan operasional SBM tetap berjalan seperti biasa.
”ITB senantiasa menjamin dan selalu bertanggung jawab untuk menjaga kualitas pelayanan Tridarma kepada seluruh pemangku kepentingan, khususnya pendidikan kepada seluruh mahasiswa ITB termasuk mahasiswa SBM,” kata Naomi.
Tata kelola yang baik
Mantan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M Nasir di sela-sela acara diskusi bertajuk ”Transformasi Universitas Terbuka Menjadi PTN Badan Hukum (PTN BH)”, di Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022), mengatakan, PTN BH punya kewenangan menentukan apakah pengelolaan di fakultas/sekolah ingin sentralisasi atau desentralisasi. ”Yang penting PTN berpinsip good governance atau menjalankan tata kelola yang baik, yakni transparan, adil, bertanggung jawab, dan akuntabel,” kata Nasir yang kini merupakan Staf Khsusus Wakil Presiden RI.
Nasir berharap konflik internal di SBM ITB bisa diselesaikan secara baik, dengan mengedepankan prinsip good governance. Saat ini, perguruan tinggi dituntut llincah dan fleksibel untuk bisa bergerak cepat mengantisipasi perubahan dan perkembangan.
”Status PTN BH itu harapannya untuk mendorong tiap PTN bisa lincah atau agile, dengan sistem pengelolaan yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tiap PTN BH bersama Majelis Wali Amanat (MWA) bisa menyepakati mana yang sentralisasi dan mana yang harus desentralisasi di dalam kampus supaya tiap pimpinan fakultas/sekolah berinovasi. Jika dalam sistem terus menuntut keseragaman, susah untuk berkembang karena tidak ada kompetisi untuk terus maju,” papar Nasir.
Nasir menegaskan, PTN BH memberikan kewenangan dan keleluasaan akademik dan nonakdemik pada internal PTN untuk membuat regulasi bersama MWA bagi kemajuan PTN. ”Intinya, jangan sampai kualitas terganggu, justru harus terus ditingkatkan. Kalau ada konflik internal, tentunya harus bisa segera diselesaikan dengan baik. Jangan sampai mahasiswa dirugikan. Dosen pun harus merasa nyaman menjalankan pekerjaannya.”
Dukungan MWA
Naomi menambahkan, MWA ITB selalu mendukung rektorat dalam menuntaskan permasalahan di SBM ITB. MWA telah menyampaikan kepada rektor untuk bersama-sama dengan Dekanat SBM ITB memperbaiki/meningkatkan/memperkuat manajemen SBM ITB.
Melalui berbagai upaya, MWA ITB menegaskan dukungannya kepada rektorat untuk menjamin dan melaksanakan operasional kegiatan sebagaimana mestinya. Bahkan, rektor didukung untuk bertindak tegas menertibkan dosen dan tenaga kependidikan yang melanggar aturan disiplin pegawai dalam melaksanakan pelayanan akademik termasuk di SBM ITB.
”ITB optimistis bahwa masalah SBM ITB dapat dituntaskan dalam waktu segera dengan dukungan penuh dan kepercayaan dari seluruh sivitas akademika, tenaga kependidikan, MWA, Senat Akademik, dan alumni,” ujar Naomi.