logo Kompas.id
EkonomiProduksi Padi dan Garam Tahun ...
Iklan

Produksi Padi dan Garam Tahun Ini Lebih Baik

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Produksi padi tahun ini diperkirakan meningkat. Namun, ke depan, tantangan dan masalah yang mungkin timbul, seperti ancaman banjir dan serangan hama, perlu diantisipasi dan diatasi."Dilihat dari kondisi saat ini, produksi beras tahun ini akan lebih baik," kata Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso di Jakarta, Senin (30/1). Dengan curah hujan seperti saat ini, luas tanam bisa lebih baik sehingga terjadi peningkatan luas tanam.Namun, Sutarto mengingatkan, tantangan dan ancaman ke depan tetap bisa muncul. "Bulan Februari biasanya hujan masih turun. Kalau hujan, mudah-mudahan tidak berlanjut atau terjadi secara masif," katanya. Selain itu, gangguan hama wereng dan penyakit perlu diantisipasi. Upaya mengatasi gangguan hama dan penyakit perlu diupayakan sejak dini. Jika tidak segera diatasi, maka penanaman padi bisa terganggu pada musim kemarau. Dalam acara panen raya percepatan tanam padi di Desa Pulo, Kecamatan Kedung Tuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, pekan lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, target produksi padi pada 2016 sebanyak 75 juta ton. Realisasinya 79 juta ton. Tahun ini, target produksi padi 78 juta ton. Ia meminta petani langsung menanam padi pasca panen raya.Ketua DPD Perpadi DKI Jakarta Nellis Soekidi menambahkan, pada Februari-Maret, petani memanen padi. Jika petani langsung menanam, panen akan dilakukan pada Juni-Juli. Jika setelah itu petani masih menanam padi, maka panen masih bisa dilakukan pada akhir tahun. Akan tetapi, hal itu tergantung kondisi alam, yakni ancaman banjir dan serangan hama. Secara terpisah, Ketua Umum Dewan Pembina Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Arum Sabil memperkirakan, produksi tebu di 2017 mencapai 2,5 juta ton hingga 2,6 juta ton. Pada 2016, produksi tebu rakyat 2,3 juta ton. Garam Pemerintah menargetkan produksi garam nasional pada 2017 sebesar 3,2 juta ton atau meningkat 6 persen dibandingkan dengan target 2016 yang sebanyak 3 juta ton. Target produksi yang meningkat itu seiring kondisi cuaca yang diprediksi normal pada tahun ini.Direktur Jasa Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Riyanto Basuki, di Jakarta, kemarin, memperkirakan, produksi garam nasional tahun ini kembali bangkit setelah realisasi tahun lalu anjlok, hanya sebanyak 144.009 ton. Produksi yang anjlok itu akibat anomali cuaca. Peningkatan produksi ditopang perluasan lahan garam di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Perluasan lahan garam tahun ini diharapkan menembus 5.000 hektar. "Kami fokus pada peningkatan produktivitas garam dan pembentukan sentra garam melalui pembangunan gudang penyimpanan dan pengolahan garam," katanya. (FER/LKT)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000