logo Kompas.id
EkonomiStabilitas Harga...
Iklan

Stabilitas Harga Diprioritaskan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Stabilitas harga komoditas beras dan gula serta pembangunan sejumlah infrastruktur logistik tetap menjadi prioritas kerja Perum Bulog tahun 2017. Dukungan pelaku bisnis komoditas sangat penting untuk menjaga stabilitas harga tersebut. Tahun ini, target pengadaan beras di dalam negeri sebanyak 3,7 juta ton.Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, harga beras sepanjang 2016 relatif stabil dibandingkan dengan 2015 yang sempat naik 30 persen di awal tahun. Namun, untuk stabilisasi harga gula, menurut dia, realisasinya tidak sebaik harga beras. Bulog memerlukan dukungan pelaku bisnis komoditas tersebut untuk menciptakan stabilitas harga."Perlu kerja sama dengan Bulog. Tanpa ada bantuan pihak tersebut untuk menstabilkan harga, Bulog akan mengalami kesulitan," kata Djarot dalam paparan kinerja 2016 dan target 2017, Selasa (31/1), di Jakarta.Selain beras dan gula, lanjut Djarot, komoditas lain yang mendapat perhatian Bulog untuk dijaga stabilitas harganya adalah daging dan jagung. Terkait komoditas daging, Bulog telah berupaya bekerja sama dengan pebisnis daging dalam negeri. Ia optimistis, dalam dua atau tiga bulan ke depan, terjalin hubungan baik dalam hal kesepakatan menjaga stabilitas harga daging.Djarot menambahkan, Bulog memiliki misi menciptakan citra yang lebih baik di pasar. Caranya, dengan mengeluarkan produk-produk berkualitas yang mampu bersaing di pasaran. Selain beras, Bulog juga akan mengeluarkan produk berkualitas jenis daging, minyak goreng, dan gula."Dulu, beras Bulog identik dengan raskin atau berkualitas rendah. Ke depan, kami akan masuk ke era mutu barang yang lebih baik. Bulog harus menjadi raja mutunya beras. Citra akan dibentuk dengan mengeluarkan sejumlah komoditas bermutu yang bisa bersaing di pasar dengan semboyan murah dan sehat," tutur Djarot.Untuk menciptakan citra yang baik, Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Bulog Imam Subowo menambahkan, standar mutu akan menjadi perhatian penting agar dapat berkompetisi dengan produk lain yang sudah beredar di pasar. Bulog akan gencar memasarkan produk-produk bermutu tersebut di hotel, restoran, dan kafe. "Kami juga menggandeng Rumah Pangan Kita yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia untuk memasarkan produk Bulog. Hingga akhir Januari 2016, sudah ada 8.460 gerai Rumah Pangan Kita," kata Imam.Rumah Pangan Kita adalah gerai yang didirikan Bulog dengan pihak ketiga. Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai beras dan gula. Dalam setahun terakhir, harga beras berproses membentuk keseimbangan baru. Harga beras nasional pada 2016 berkisar Rp 10.500 hingga Rp 10.700 per kilogram. "Gula juga diperkirakan mulai meningkat lagi harganya pada Mei 2017. Harganya saat ini juga sudah tinggi, yaitu di atas Rp 14.000 per kilogram. Tanpa ada antisipasi pemerintah, harga gula bisa semakin melambung," ujar Dwi Andreas. InfrastrukturTahun ini, Bulog mendapat tambahan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 2 triliun. Dana tersebut dialokasikan untuk membangun sejumlah infrastruktur logistik, antara lain 13 gudang penyimpanan dengan total kapasitas 45.000 ton dan 11 pusat pengering. Dana itu juga digunakan untuk membangun 64 silo jagung dengan kapasitas total 192.000 ton dan tempat penggilingan padi modern terintegrasi dengan kapasitas serapan 1 juta ton setara gabah kering per tahun."Selain PMN Rp 2 triliun, ada juga modal internal sekitar Rp 900 miliar. Kami targetkan serapan PMN sekurang-kurangnya mencapai Rp 1,5 triliun," ujar Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum Bulog Wahyu Suparyono.Dalam laporan yang belum diaudit, Perum Bulog membukukan laba sebelum pajak 2016 sebesar Rp 841,67 miliar, melampaui target yang sebesar Rp 727,67 miliar. Adapun perolehan laba sebelum pajak 2015 sebesar Rp 539,7 miliar.Serapan gabah Bulog hingga akhir 2016 sebanyak 2,9 juta ton atau 92,54 persen dari target yang dipatok 3,2 juta ton. Serapan itu meningkat dibandingkan dengan 2015 yang sebanyak 2,6 juta ton. (APO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000