Jakarta, Kompas - Perusahaan aplikasi pemesanan kendaraan Grab berencana menginvestasikan dana senilai 700 juta dollar AS atau setara Rp 9,1 triliun untuk jangka waktu hingga tahun 2020. Langkah itu ditargetkan dapat mendukung Indonesia menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020.
Hal itu dikemukakan Group CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan di Jakarta, Kamis (2/2). Ekonomi digital di Indonesia terus tumbuh.
Pihaknya berkomitmen mendorong tansisi Indonesia menuju ekonomi digital sepenuhnya dengan memajukan ekosistem digital.
Program yang akan digulirkan bertajuk "Grab 4 Indonesia", meliputi pembangunan pusat riset dan pengembangan di Jakarta yang menjadi pusat inovasi teknologi bagi pasar Indonesia. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengemukakan, "Grab 4 Indonesia" merupakan bukti dari iklim bisnis Indonesia yang kondusif. Pihaknya menyambut perusahaan-perusahaan yang ingin berkontribusi untuk kemajuan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia untuk memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.
Selama tahun 2016, Grab menghasilkan pendapatan hingga 260 juta dollar AS atau setara Rp 3,38 triliun untuk mitra pengemudi di Indonesia. Jumlah mitra pengemudi mencapai 630.000 orang. Jangkauan layanan transportasi di Indonesia meliputi Jakarta, Bali, Bandung, Padang, Makassar, Medan, Yogyakarta dan Surabaya.