logo Kompas.id
EkonomiInvestasi Bidang Petrokimia...
Iklan

Investasi Bidang Petrokimia Dipercepat

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Perindustrian mendorong percepatan investasi di sektor industri petrokimia. Hal itu diwujudkan melalui dukungan bagi perusahaan yang akan meningkatkan investasi di bidang petrokimia. Pemerintah antara lain menyiapkan insentif untuk mendorong percepatan investasi PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Dengan insentif itu, rencana investasi perusahaan yang semula akan selesai pada tahun 2026, dipercepat menjadi 2021. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut Airlangga, pihaknya telah berdiskusi dengan Chandra Asri mengenai rencana ekspansi perusahaan. Direncanakan, industri petrokimia terbesar dan terintegrasi di Indonesia tersebut akan menginvestasikan dana 6 miliar dollar AS atau sekitar Rp 79,9 triliun. Investasi itu untuk menambah kapasitas produksi naphtha cracker atau induk produksi untuk ethylene, propylene, dan produk petrokimia lainnya. "Saat ini, kapasitas kita untuk menghasilkan naphtha cracker hanya 900.000 ton per tahun, sedangkan Singapura 3,8 juta ton dan Thailand 5 juta ton," ujar Airlangga. Indonesia masih mengimpor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu, pemerintah meminta agar rencana investasi dipercepat, dari rencana semula yang selesai dibangun pada 2026 menjadi 2021. Pemerintah, lanjut Airlangga, akan memberikan insentif untuk mendukung rencana itu. Insentif tersebut di antaranya berupa penghapusan pajak pada waktu tertentu (tax holiday). Pemerintah juga akan memberlakukan tindakan pengamanan tertentu jika ada serbuan produk impor. Upaya ini untuk melindungi industri dalam negeri sehingga terjadi perdagangan yang adil.Selain mendorong percepatan investasi industri petrokimia, pemerintah juga mendorong kawasan industri menjadi obyek strategi nasional. Saat ini, pembangunan sejumlah kawasan industri diusulkan agar masuk ke dalam daftar proyek strategi nasional, seperti kawasan industri di Dumai dan Tanjung Buton (Riau), di Berau (Kalimantan Timur), di Gresik (Jawa Timur), Kendal (Jawa Tengah), dan Serang (Banten).Vice President Corporate Relations PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Suhat Miyarso, mengatakan, Chandra Asri investasi 6 miliar dollar AS itu untuk membangun pabrik naphtha cracker baru di Cilegon, Banten, serta menambah kapasitas pabrik yang sudah ada.Kapasitas butadiene akan ditambah 37 persen, sedangkan kapasitas polyethylene ditambah 400.000 ton per tahun. Direncanakan, pabrik cracker yang baru juga akan menambah kapasitas produksi cracker sebesar 1 juta ton, dari kapasitas yang ada saat ini sebesar 860.000 ton per tahun. Butadiene merupakan bahan baku karet sintetis, sedangkan polyethylene untuk bahan baku plastik.Suhat optimistis, rencana itu akan tercapai. (WIE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000