logo Kompas.id
EkonomiEfisiensi Dorong Laba
Iklan

Efisiensi Dorong Laba

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) mencatat laba bersih sebelum audit tahun 2016 sebesar 3,14 miliar dollar AS atau Rp 41,85 triliun, meningkat dibandingkan laba bersih tahun 2015. Laba bersih Pertamina tahun 2016 itu meningkat antara lain karena efisiensi usaha dan peningkatan kinerja operasional dan penjualan produk hilir.Hal itu disampaikan Vice Presiden Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro kepada wartawan di Jakarta, Senin (13/2). "Laba bersih tahun 2016 merupakan laba tertinggi yang diraih Pertamina saat harga minyak dunia jatuh," kata Wianda. Wianda menjelaskan, laba bersih PT Pertamina tahun 2015 sebesar 1,42 miliar dollar AS, sementara tahun 2014 sebesar 1,45 miliar dollar AS. Tahun 2016, laba bersih meningkat signifikan menjadi 3,14 miliar dollar AS. Adapun, pendapatan PT Pertamina sebelum audit tahun 2016 sebesar 36,45 miliar dollar AS atau sekitar Rp 485,87 triliun dengan nilai tukar Rp 13.330 per dollar AS. Pendapatan itu lebih rendah dibandingkan tahun 2015 sebesar 41,76 miliar dollar AS.Menurut Wianda, PT Pertamina mencatat laba bersih yang tinggi tahun 2016 karena berbagai efisiensi usaha yang dilakukan dan peningkatan penjualan produk hilir Pertamina. "Efisiensi mencapai 2,67 miliar dollar AS," katanya. Efisiensi membuat biaya produksi bisa ditekan atau lebih rendah. Bentuk efisiensi yang dilakukan Pertamina, lanjut Wianda, antara lain renegosiasi kontrak, efisiensi dari potensi yang hilang (losses) dari proses pengolahan dan pemasaran, optimalisasi aset, termasuk anak usaha Pertamina, dan peningkatan penjualan produk hilir, terutama Pertalite dan varian baru solar atau Dexlite.Sebagai gambaran, efisiensi dari sentralisasi pengadaan barang bisa mencapai 55 juta dollar AS dan efisiensi pengolahan 56 juta dollar AS. Efisiensi dari potensi kehilangan mencapai 244 juta dollar AS. Efisiensi dari biaya renegosiasi kontrak dan optimalisasi aset bisa mencapai 420 juta dollar AS. Pertahankan labaMenteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, tahun 2016, Pertamina memang memperoleh laba besar. Peningkatan laba itu antara lain disebabkan oleh transparansi dalam pembelian atau pengadaan minyak mentah. Pertamina juga membentuk tim dalam pengadaan dan pembelian minyak mentah tersebut.Rini berharap, Pertamina setidaknya dapat mempertahankan laba yang diperoleh pada 2016 itu pada 2017. "Targetnya, (laba) sama atau lebih," katanya saat ditanya berapa perolehan laba Pertamina yang ditargetkan pemerintah sebagai pemegang saham pada 2017.Direktur Keuangan dan Strategi Perusahaan PT Pertamina Arief Budiman mengatakan, selain efisiensi, Pertamina bisa memperoleh laba yang relatif tinggi karena peningkatan kinerja operasional. "Di hulu, terjadi peningkatan produksi lebih dari 10 persen," katanya.Selain itu, kata Arief, dalam pengolahan, Pertamina mampu menghasilkan produk-produk bernilai tambah. Di sektor hilir, Pertamina mengeluarkan produk-produk baru, seperti Pertalite dan Dexlite. Sebagai gambaran, penjualan Pertalite pada Januari 2016 sebanyak 3.538 kiloliter per hari, sementara pada Desember 2016 sebesar 33.184 kiloliter per hari atau meningkat 711 persen. (FER)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000