logo Kompas.id
EkonomiEfisiensi Kilang Balongan...
Iklan

Efisiensi Kilang Balongan Ditingkatkan

Oleh
· 3 menit baca

INDRAMAYU, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) meningkatkan efisiensi kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, melalui sejumlah fasilitas. Fasilitas itu berupa pipa bawah laut dan titik tambat tanker untuk bongkar muat minyak mentah. Dengan keberadaan fasilitas tersebut, proses bongkar muat minyak mentah bisa dipercepat sehingga menekan biaya transportasi. Proyek pembangunan sejumlah fasilitas itu ditandai dengan pemancangan tiang, Kamis (16/2). Acara itu dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Pelaksana Tugas Direktur Utama Pertamina Yenni Andayani, dan Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi. Proyek senilai Rp 1,79 triliun ini diharapkan selesai pada 2018.Fasilitas yang dibangun dalam proyek ini berlokasi di darat dan di lepas pantai. Untuk lepas pantai, fasilitas yang dibangun berupa pipa bawah laut berdiameter 32 inci sepanjang 15,2 kilometer dan titik tambat tanker untuk bongkar muat minyak mentah (single point mooring) dengan kapasitas 165.000 deadweight tonnage (DWT). Adapun fasilitas yang dibangun di darat berupa pipa bawah tanah berdiameter 32 inci sepanjang 500 meter, satu unit tangki penyimpanan berkapasitas 22.000 kiloliter, serta memodifikasi sejumlah tangki. Paket pengerjaan teknik rekayasa, pengembangan, dan konstruksi dilakukan PT Rekayasa Industri dan InterMoor Ltd, sedangkan paket pengerjaan oleh konsorsium dari Jepang. Proyek ini dapat menyerap sekitar 600 tenaga kerja."Waktu bersandar kapal tanker untuk proses bongkar muat menjadi lebih cepat, yaitu dari semula 65 jam menjadi 36 jam. Ongkos transportasi bisa ditekan hingga 33 persen. Proyek ini sekaligus menggantikan fasilitas lama yang sudah berusia 40 tahun," kata Rachmad.Rachmad menambahkan, kilang Balongan masuk ke dalam program rencana induk pengembangan kilang (RDMP) yang akan meningkatkan kapasitas kilang dari 125.000 barrel per hari menjadi 240.000 barrel per hari. Nilai investasi proyek RDMP sebesar 1,2 miliar dollar AS dan dikerjakan mulai tahun ini hingga 2020. Selain kilang Balongan, kilang milik Pertamina yang termasuk dalam RDMP adalah kilang Cilacap di Jawa Tengah, kilang Dumai di Riau, dan kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.Ketahanan energiDalam pidato sambutannya, Jonan mengatakan, sesuai amanat Presiden Joko Widodo, Indonesia harus mandiri dalam bahan bakar minyak (BBM) di masa mendatang. Saat ini, kebutuhan BBM di dalam negeri sekitar 1,6 juta barrel per hari dengan kapasitas produksi kilang dalam negeri sekitar 800.000 barrel per hari. Kapasitas kilang diharapkan naik menjadi 2 juta barrel per hari dengan proyek pembangunan kilang baru maupun RDMP."Kilang dalam negeri harus bisa memenuhi kebutuhan BBM di dalam negeri. Barangkali butuh waktu 4-5 tahun, tetapi memang harus segera dimulai dari sekarang," kata Jonan.Karena itu, lanjut Jonan, cadangan operasional berupa ketersediaan BBM harus ditingkatkan menjadi minimal 30 hari. Berdasarkan catatan Pertamina, cadangan operasional premium, pertamax, ataupun solar berkisar 16-22 hari. Peningkatan cadangan operasional membutuhkan penambahan tangki penyimpanan BBM di dalam negeri.Untuk mempercepat pembangunan kilang, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 146 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan Pembangunan dan Pengembangan Kilang Minyak di Dalam Negeri. Dalam peraturan itu, diatur mengenai skema pembangunan kilang, baik oleh badan usaha maupun kerja sama badan usaha dengan pemerintah, serta insentif bagi investor. (APO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000