logo Kompas.id
EkonomiPeta Jalan Bisa Kurangi...
Iklan

Peta Jalan Bisa Kurangi Ketergantungan

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Industri galangan kapal dan industri komponen berperan besar dalam mewujudkan kemandirian industri. Peta jalan yang disepakati bersama dibutuhkan untuk memberi kepastian dalam mengurangi ketergantungan impor pada industri maritim."Peta jalan tersebut menyangkut kesepakatan mengenai komponen-komponen yang perlu diimpor dahulu untuk kemudian pada saat tertentu bisa sama- sama diproduksi atau dilokalkan," kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan di Jakarta, Kamis (16/2). Peta jalan juga mengatur komponen-komponen yang harus dicadangkan atau dialokasikan untuk industri kecil. Hal ini diperlukan untuk menjaga peran industri kecil ketika nanti volume dan bisnis komponen semakin membesar. Menurut Putu, diperlukan prioritas dalam pemanfaatan anggaran di tengah keterbatasan yang dihadapi pemerintah untuk mengembangkan industri komponen. "Suatu industri tidak mungkin membangun industri komponen sendiri, pasti butuh dukungan berbagai kelompok industri lain," katanya. Menurut Putu, perlu diidentifikasi daftar komponen kapal yang sudah atau belum masuk dalam e-katalog. "Dengan keberadaan produk-produk di e-katalog tersebut, tender tidak diperlukan, sudah bisa otomatis dibeli. Jangan sampai yang ada di e-katalog lebih banyak produk-produk impor," ujarnya. Sampai saat ini, belum ada batasan penggunaan produksi dalam negeri di e-katalog. Dasar e-katalog adalah kemudahan dalam pengadaan barang pemerintah. "Dengan adanya daftar di e-katalog tersebut, proyek-proyek kapal nasional yang menggunakan dana APBN tidak akan kesulitan," kata Putu.Galangan kapal Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, ada 334 galangan kapal di seluruh Indonesia yang menyerap 43.000 tenaga kerja. Galangan kapal nasional mampu membangun berbagai jenis dan ukuran kapal hingga kapasitas 50.000 deadweight tonnage (DWT) dan mereparasi kapal hingga 150.000 DWT. Kapal tersebut misalnya kapal curah 50.000 DWT, feri roro 19.000 DWT, tanker 30.000 DWT, landing craft tank, LPG carrier, kapal penumpang, kapal patroli cepat, dan lain-lain. Ketua Umum Perkumpulan Industri Komponen Kapal Indonesia (PIKKI) Eki Komaruddin mengatakan, saat ini ada sekitar 60 unit usaha anggota PIKKI yang tersebar mulai dari Batam, Kepulauan Bangka Belitung, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, hingga Sulawesi Selatan. Menurut Eki, industri komponen dalam negeri mampu memproduksi komponen kapal dengan kualitas bersaing dibanding produk impor. Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal Indonesia Yance Gunawan mengatakan, hingga saat ini sekitar 70 persen komponen kapal masih diimpor. (CAS)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000