logo Kompas.id
EkonomiMencermati Laporan Keuangan
Iklan

Mencermati Laporan Keuangan

Oleh
· 2 menit baca

Dalam beberapa pekan ini, emiten-emiten di bursa mulai mengeluarkan laporan keuangan tahun lalu. Laporan keuangan emiten merupakan salah satu patokan untuk berinvestasi. Data-data keuangan mencerminkan kekuatan fundamen dan prospek sebuah perusahaan.Ada beberapa bagian laporan keuangan yang perlu dicermati. Biasanya, laporan keuangan terdiri dari lima bagian, yaitu posisi keuangan, rugi laba, perubahan ekuitas, arus kas, dan catatan atas laporan keuangan itu. Sebaiknya, investor mengamati laporan posisi keuangan yang memperlihatkan aset, utang, dan modal. Pastikan bahwa aset lebih besar dibandingkan utang.Pada laporan rugi laba, ada beberapa hal yang perlu dicermati, yaitu pendapatan usaha. Laba perusahaan bisa besar, tetapi laba yang besar belum tentu baik. Laba besar dapat diperoleh dari pendapatan lain-lain, seperti penjualan aset atau restrukturisasi pajak. Di tahun berikutnya, belum tentu ada aset yang dapat dijual sehingga mungkin kinerja di tahun mendatang tidak bagus karena tidak berkesinambungan. Laba yang lebih berkesinambungan terkait dengan pendapatan usaha. Perhatikan apakah tren pendapatan perusahaan itu terus positif.Hal lain yang perlu dicermati adalah laba bersih. Laba bersih merupakan laba yang sudah dipotong kewajiban pajak, yang biasanya menentukan laba bersih per saham.Rasio lain yang dapat dijadikan patokan mengukur kinerja, antara lain return on equity (ROE), yang menunjukkan besaran laba yang dapat dihasilkan dari modal. Semakin tinggi ROE, maka semakin baik.Ada juga earning per share (EPS) atau laba bersih per saham, yang didapatkan dari laba bersih dikurangi dividen, dibagi jumlah saham beredar. Semakin besar, kian bagus kinerja emiten.Indikator lain adalah price to earning ratio (PER), yang didapatkan dengan membagi harga saham dengan EPS. Jika PER tinggi, berarti harga saham mahal. Sebaliknya, jika PER rendah, harga saham masih murah dan memiliki potensi untuk naik lagi di kemudian hari.Ada juga price to book value (PBV). Rasio ini menimbang nilai saham dalam industri. Wajarnya, sebuah perusahaan memiliki PBV di atas satu. Semakin tinggi prospek emiten, semakin tinggi pula PBV sahamnya.Dengan memahami kinerja keuangan emiten, investor lebih mudah memilih emiten yang berprospek baik, sehingga harga sahamnya berpeluang meningkat. (joe)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000