logo Kompas.id
EkonomiMomentum Pemulihan Dijaga
Iklan

Momentum Pemulihan Dijaga

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kebijakan moneter Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate tetap 4,75 persen merupakan kebijakan yang tepat. Level suku bunga itu tetap bisa menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah tantangan perekonomian global.Ekonom PT Bahana Sekuritas Fakhrul Fulvian mengatakan, keputusan Bank Indonesia (BI) itu sudah tepat karena tetap mewaspadai perkembangan inflasi dan pasar keuangan global. Dengan keputusan itu, BI terlihat semakin optimistis dengan pemulihan ekonomi global yang ditopang Amerika Serikat dan China.Pemulihan itu diikuti pula dengan peningkatan harga komoditas ekspor unggulan Indonesia yang diperkirakan akan berlanjut. Pemulihan ekonomi global itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi domestik. "Kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa 5,3 persen," kata Fakhrul di Jakarta, Jumat (17/2).Kendati begitu, Fakhrul menambahkan, pemerintah dan BI benar-benar harus bisa menjaga inflasi. Tekanan kenaikan harga sudah terjadi sejak awal tahun ini, baik komponen harga yang mudah bergejolak maupun yang diatur pemerintah. Cuaca buruk juga mengancam panen beberapa bahan pokok. "Inflasi pada Februari dan Maret tahun ini akan lebih rendah dibandingkan Januari. Namun, curah hujan yang masih tinggi dan banjir yang melanda beberapa daerah akan menyebabkan panen beberapa bahan pokok terganggu sehingga masih akan ada tekanan harga," tuturnya.Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengatakan, Kemendag akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga inflasi. Salah satu upaya mendorong pertumbuhan ekonomi adalah melalui peningkatan ekspor. Kemendag menargetkan ekspor tumbuh 5,6 persen tahun ini di tengah pelambatan ekonomi global. Target itu lebih rendah dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional sebesar 11,9 persen. "Perbaikan harga komoditas ekspor diharapkan dapat menopang pertumbuhan itu," ujar Karyanto.Terkait dengan pengendalian inflasi, Kemendag akan menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan yang mudah bergejolak. Target inflasi bahan makanan pada 2017 ditetapkan sebesar 1 persen dengan asumsi tidak ada kebijakan penyesuaian harga.Karyanto menyatakan, beberapa kebijakan pengendalian pangan telah dilakukan, seperti menyeragamkan harga gula, menurunkan harga daging sapi, dan membuat harga acuan bahan pangan pokok. Dampak cuacaHujan dan banjir yang melanda sejumlah sentra padi di Pulau Jawa telah menekan harga jual gabah di tingkat petani. Harga gabah kering panen umumnya di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 3.700 per kilogram. Di Karawang, Jawa Barat, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani berkisar Rp 2.800-Rp 3.000 per kg. Ketua Kelompok Tani Guna Tani di Tempuran, Kabupaten Karawang, Ijam Sujana mengemukakan, harga terus turun dalam tiga bulan terakhir dari Rp 4.200 per kg. "Hari ini, terendah Rp 2.800 per kg," ujarnya saat dihubungi di Karawang.Panen raya masih berlangsung di persawahan golongan air II-III di Karawang. Hujan dan banjir membuat kadar air dalam gabah mencapai 30 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan standar pembelian pemerintah yang 14 persen. Banjir melanda persawahan di sekitar Sungai Citarum di Karawang.Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir menambahkan, hujan rata mengguyur sentra-sentra padi di wilayah pantai utara Pulau Jawa, mulai dari Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Kudus, Pati, Demak, Brebes, Cirebon, Karawang, hingga Banten. (HEN/MKN)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000