logo Kompas.id
EkonomiPemerintah Beri Izin Ekspor...
Iklan

Pemerintah Beri Izin Ekspor Konsentrat

Oleh
· 2 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menerbitkan rekomendasi ekspor konsentrat bagi PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara pada Jumat (17/2). Freeport mendapat rekomendasi ekspor konsentrat sebanyak 1,1 juta ton dan Amman sebanyak 675.000 ton. Dalam siaran persnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Sujatmiko menuturkan, izin ekspor konsentrat untuk PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (sebelumnya bernama PT Newmont Nusa Tenggara) berlaku sejak 17 Februari 2017 hingga 16 Februari 2018. Izin ekspor diberikan, tetapi kemajuan pembangunan smelter tetap akan dipantau. "Pemerintah akan mengevaluasi kemajuan pembangunan fisik fasilitas pengolahan dan pemurnian pada periode waktu yang dibutuhkan atau paling sedikit setiap enam bulan, yang diverifikasi oleh verifikator independen. Jika progres pembangunan enam bulanan tidak sesuai dengan komitmen, rekomendasi ekspor bisa dicabut," tutur Sujatmiko dalam siaran pers.Pemerintah mengabulkan status operasi PT Freeport Indonesia dari kontrak karya (KK) menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK) pada Jumat (10/2) melalui penerbitan Keputusan Menteri ESDM. Dengan perubahan itu, mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 2017 sebagai perubahan keempat PP No 23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, Freeport bisa mengajukan izin ekspor konsentrat tembaga disertai komitmen pembangunan smelter.Namun, Freeport tak serta-merta menerima perubahan status operasi tersebut. Menurut Vice President Corporate Communication Freeport Indonesia Riza Pratama, pihaknya masih bernegosiasi dengan pemerintah agar sejumlah klausul dalam KK disertakan dalam IUPK. Klausul itu menyangkut skema perpajakan yang tetap sampai berakhirnya kontrak (nail down) dan kepastian perpanjangan operasi selama dua kali 10 tahun.Seiring proses negosiasi, Freeport memutuskan pengurangan produksi konsentrat dan pengurangan tenaga kerja. Selama belum bisa mengekspor konsentrat, Freeport hanya memasok kebutuhan smelternya di Gresik, Jawa Timur, yang berkapasitas 1 juta ton per tahun. Kapasitas smelter itu 40 persen dari produksi konsentrat Freeport. (APO)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000