JAKARTA, KOMPAS — PT BNI Multifinance, anak usaha PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, menetapkan target cukup tinggi pada tahun buku 2017. Hal ini didasari pada pencapaian kinerja tahun buku 2016 yang melesat dibandingkan kinerja tahun 2015.
Target yang ditetapkan oleh BNI Multifinance untuk tahun ini antara lain perolehan laba yang mencapai Rp 26 miliar dibandingkan realisasi laba setelah pajak tahun 2016 sebesar Rp 8,1 miliar. Dalam perbincangan dengan wartawan di Jakarta, Selasa (21/2), Direktur Utama BNI Multifinance Suwaluyo mengatakan, tahun ini target pembiayaan baru mencapai Rp 1,2 triliun. BNI Multifinance, anak usaha yang bergerak di sektor pembiayaan itu, ingin berlari kencang setelah menyelesaikan persoalan kinerja tahun lalu.
Tahun lalu, BNI Multifinance kembali membukukan laba setelah selama enam tahun sebelumnya secara berturut-turut mengalami kerugian. Kerugian yang terjadi sejak 2010 dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun, Suwaluyo yang baru bergabung ke BNI Multifinance pada akhir 2015 setelah pensiun dari BNI enggan menyebutkan penyebabnya. Dia berpendapat, kinerja selama enam tahun berturut-turut itu harus menjadi bahan pelajaran dan saatnya memberi kontribusi positif bagi induk usaha.
"Kami juga bisa menjaga tingkat kredit bermasalah di level 0,26 persen tahun lalu di tengah tingkat kredit bermasalah industri sebesar 2,3 persen. Kami memang bekerja keras, tetapi itu menjadi cerminan bagaimana kami ekstra hati-hati dalam menyalurkan pembiayaan," kata Suwaluyo.