logo Kompas.id
EkonomiCCB Indonesia Biayai...
Iklan

CCB Indonesia Biayai Infrastruktur

Oleh
· 3 menit baca

JAKARTA, KOMPAS — PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk atau CCB Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan pembiayaan infrastruktur di Indonesia. Target penyaluran kredit infrastruktur pada 2017 ditargetkan sebesar Rp 3,5 triliun dari total kredit sebesar Rp 15 triliun."Dengan diambil alih CCB (China Construction Bank Corporation), memang agak agresif. Target kredit tumbuh 70 persen dibandingkan tahun 2016. Nilainya menjadi Rp 8,2 triliun dengan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 60 persen," kata Direktur PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk Luianto Sudarmana pada Sesi Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia, Senin (20/2), di Jakarta. Sesuai namanya, CCB di China berperan sebagai pendana infrastruktur. Sehingga di Indonesia, juga akan berkonsentrasi pada sektor infrastruktur. Luianto mengatakan, pada 2016, penyaluran kredit bank yang sebelumnya merupakan merger antara Bank Windu dan Bank Antardaerah atau Bank Anda itu, hanya Rp 8,2 triliun. Setelah CCB mengambil alih dengan saham sebesar 60 persen, target penyaluran kredit ditingkatkan menjadi Rp 15 triliun. Pada saat ini, proyek infrastruktur yang disasar CCB Indonesia adalah pembangkit listrik tenaga uap yang menggunakan batubara. Adapun lokasi PLTU tersebut di Kalimantan dan Sumatera. Meski demikian, tidak menutup kemungkinan membiayai pembangunan infrastruktur jalan tol.Menurut Luianto, dengan perhitungan pembangunan setiap 1 megawatt (MW) memerlukan 1,1 juta-1,3 juta dollar AS, maka jika membangun 100 MW setidaknya diperlukan 100 juta dollar AS atau sekitar Rp 1,5 triliun. "Proyek PLTU itu nilainya triliunan. Tentu kami akan mengundang CCB dunia yang ada di 20 negara untuk bergabung memberikan pinjaman sindikasi terhadap calon debitor yang akan membuat atau membangun PLTU," kata Luianto.Sebenarnya dengan asumsi kredit sebesar Rp 3,5 triliun, maka portofolio kredit infrastrukturnya belum mencapai 25 persen dari total kredit CCB Indonesia. Diperkirakan hingga akhir 2017, penyaluran kredit masih didominasi kredit usaha kecil dan menengah (UKM) sebesar 30 persen. Tambah modalSelain memperbesar kredit infrastruktur, lanjut Luianto, CCB Indonesia juga menargetkan untuk masuk ke dalam kategori Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) 3 dengan modal inti minimal Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun. Adapun saat ini modal inti CCB Indonesia hanya Rp 2,1 triliun. "Tentu harus menambah modal setidaknya Rp 3 triliun dalam tiga tahun," kata Luianto. Presiden Direktur CCB Indonesia Li Guofu mengatakan, pihaknya optimistis ekonomi Indonesia akan terus tumbuh. China Construction Bank Corporation berkomitmen untuk menyuntikkan modal agar CCB Indonesia dapat masuk ke BUKU 3. "Kami sangat yakin untuk masuk Indonesia," kata Guofu. Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia Alpino Kianjaya berharap, dengan masuknya China Construction Bank Corporation, maka diharapkan kinerja CCB Indonesia semakin meningkat. (NAD/JOE)

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000